HTA : 38

723 96 17
                                    

STORY BY : catheryn99 & visualirenebae29

“Sekarang!” itu Joohyun.

“Hm?”

“Sekarang, Taehyung. Sekarang!”

Joohyun menggoyang-goyangkan tangan Taehyung seperti seorang anak kecil yang minta di belikan permen.

Mau tidak mau Taehyung segera membuka ponselnya dan melihat aplikasi booking ticket pesawat dan benar saja.

“Itu! Penerbangan paling pagi besok!”

Joohyun turut melihat aplikasi yang terbuka di ponsel Taehyung itu dan menunjuk penerbangan Jeju-Gimpo 06.30-07.45 dan Incheon-Narita 10.00-12.20.
“Kau yakin sayang?”

Sebenarnya Taehyung bisa saja langsung membeli tiket itu, hanya saja kini ia yang berpikir mengenai kandungan Joohyun yang mungkin kelelahan, hari ini mereka baru sampai di Jeju dan besok Joohyun ingin ke Jepang, apakah itu tidak melelahkan bagi seorang ibu hamil?

“Memangnya kenapa? Pesan sekarang, Taehyung!”

Akhirya Taehyung mebeli tiket tersebut detik itu juga, dari pada semalaman ini ia harus mendengar rengekan sang istri yang bisa saja berujung pertengkaran tak penting.

“Terima kasih, sayang” Joohyun mengecup manis pipi Taehyung.

Benarkan, Taehyung tidak salah mengalah untuk membeli tiket pesawat malam ini juga, buktinya ia mendapatkan kecupan manis itu dari Joohyun.

“Bagaimana kalau kita lanjutkan di hotel sayang”

Dengan tidak tahu malunya, Taehyung langsung mengangkat Joohyun, menggendongnya seperti ingin menerkamnya di saat itu juga.

“Taehyung!”

“Ayolah sayang, ku rasa sepadan dengan permintaan hebatmu malam ini”

Joohyun hanya bisa menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang suami untuk mengurangi rasa malu karena menjadi pusat perhatian di restoran ini.

Joohyun hanya bisa menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang suami untuk mengurangi rasa malu karena menjadi pusat perhatian di restoran ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena kegiatan melelahkan itu semalam, kini keduanya terlambat bangun di pagi harinya. Joohyun terbangun karena mual, sementara Taehyung terbangun karena tangisan Joohyun.

Taehyung segera bangun dengan mata masih tertutup dan mengusap matanya dengan punggung tangannya berharap mata itu bisa segera terbuka untuk memastikan Joohyunnya baik-baik saja.

“Ada apa sayang?”

Taehyung memeluk Joohyun dari belakang saat perempuan itu menangis di dalam toilet dan memandangi kaca depan wastafel. Joohyun masih menangis tanpa menggubris pertanyaan Taehyung.

Taehyung mengusap perut Joohyun yang memang sudah terasa perbedaannya itu, akibat perkembangan baik dari sang jabang bayi. Taehyung terus mengusap secara perlahan di sana untuk memberikan kenyamanan. Tidak lama kemudian Joohyun membalikkan dirinya untuk menjatuhkan kepalanya pada dada bidang milik sang suami. Ah, Taehyung tahu ini, pasti Joohyun lelah memuntahkan sesuatu yang tidak pernah bisa ia muntahkan pagi ini.

HOLD THE AGREEMENT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang