Part 1. || Murid Baru

1K 80 18
                                    

Akan kucoba menyesuaikan
Meskipun waktu yang menentukan

Dea Putri Darmawan

Pagi cahaya yang cerah menyelinap masuk menembus jendela membuat sang empu gadis cantik tertidur pulas itu terusik dalam tidurnya lalu terbangun. Dikerjapkan matanya berkali - kali menyesuaikan dengan cahaya sampai kesadarannya sepenuhnya kembali.

Kemudian di ambilnya handuk serta peralatan mandi lalu segera menyelesaikan ritual mandinya. Tak membutuhkan waktu lama 15 menit gadis itu berkutas dengan peralatan mandi akhirnya telah selesai dan segera keluar dengan memakai seragam putih abu - abu. Dengan sedikit polesan makeup bedak tipis dan liptin di wajahnya sudah terlihat sangat cantik natural.

Senyum cerah yang selalu menghiasi wajahnya yang memiliki gigi gingsul serta lesung pipi menjadi daya tarik tersendiri dari dirinya.

" Dea.... Dea.... Cepat turun sarapan udah ditungguin papah cepetan entar kamu keburu telat sekolahnya" teriak sang mama dari ruang makan.

" Iya mah bentar dea siapin buku "

" Dasar kamu ya, semalem ngapain aja pasti kamu gak belajar ya? "

Aku tak menanggapi omelan mamah lebih baik aku segera turun sebelum mamah mengamuk nanti.

" pagi pah, pagi mah " sambil mencium pipi kedua orabg yang paling ia sayangi itu secara bergantian .

" Pagi sayang " jawab sang ayah

" kamu ini ya dea kebiasaan buku gak disiapin dari tadi malem, seharusnya habis belajar di tata biar esoknya gak nyari - nyari entar kalau telat marah marah " omel mama

" Kan semalem dea habis belajar nonton drakor terus ketiduran jadi gak sempet nata deh ma" ujar dea sambil memperlihatkan senyum andalannya siapapun melihat dea tersenyum pasti akan luluh dibuatnya.

" Udah - udah kalau mau makan debat terus kapan selesainya ? cepetan habisin sarapannya sayang habis itu kita berangkat papah anterin kamu ke sekolah baru" ujar papah

" Iya pah "

Setelah itu tak ada yang membuka percakapan hanya dentingan sendok yang menjadi bunyi kediaman semuanya. Memang sudah terbiasa seperti itu jika makan di larang ada yang berbicara. Membutuhkan waktu 10 menit untuk menyelesaikan sarapan.

" Ayo cepetan dea 15 menit lagi kamu udah masuk " ujar papa

" Mah dea berangkat dulu ya assalamualaikum" tak lupa dea mencium punggung tangan sang mama

" Waalaikumsalam hati - hati ya sayang " ujar sang mama tulus sambil mencium kening dea.

" iya doain dea dapat temen - temen yang baik ma, jangan lupa cium papa juga." Ujar dea sambil cengengesan.

" Dasar kamu ini suka banget godain mama ya "

Dea lalu melenggang pergi menuju pintu utama

" Mah berangkat dulu ya assalamualaikum " ujar papa sambil mencium kening sang mama

" Waalaikumsalam hati - hati dijalan pah "

Lalu sang mama segera membereskan semua peralatan makan dan segera berkutat di dapur.

Memang keluarga darmawan berasal dari orang berada tapi mereka tidak memperkerjakan asisten rumah tangga. Sebab menurut istrinya itu adalah kewajiban seorang istri selama bisa dikerjakan sendiri tidak perlu memperkerjakan asisten rumah tangga.

Selama perjalanan menuju SMA TUNAS BANGSA tak ada percakapan satupun. Papa sedang sibuk menyetir sedangkan Dea sibuk dengan pikirannya sendiri.

Dea sedang memikirkan "bagaimana jika nanti ia tidak mendapatkan teman baru, dan bagaimana jika nanti ia dibully di sekolahnya nanti?" ahhh.... Bodo amat gue gak perduli tujuan gue sekolah disana belajar menuntut ilmu serta menjadi kebangga'an mamah papah. Sebungkamnya didalam mobil akhirnya 15 menit berlalu De dan papahnya sudah sampai didepan gerbang sekolah namun arloji menunjukjan pukul 07.00.

" untung saja gerbangnya belum di tutup" batin dea dalam hati.

" Sayang papah antar sampai sini aja ya, nanti kamu bisa kan masuk sendiri cari ruang kepala sekolah bilang aja anak Anton Darmawan" ujar darmawan .

" Iya pah dea brani kok lagian dea udah gede masa harus sama papa mulu hehe"

" Ya udah papah brangkat dulu ya ada meeting sama kliyen" sambil mencium puncak kepala dea.

" Iya pah hati-hati di jalan " mencium punggung tangan papa dan bergegas turun dari mobil sport milik papanya.

Lalu mobil sport melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan pekarangan sekolah. Dea langsung berbalik dan menuju ke arena sekolah dengan senyum yang tak luput dari perhatian banyak siswa maupun siswi.

Akibat senyum dea yang begitu manis dengan paras yang cantik dea menjadi pusat perhatian anak SMA TUNAS BANGSA terutama cowok cowok yang ada di sekitar parkir sekolah dan area pinggir lapangan. Tatapan memuja, tatapan kagum yang diberikan cowok-cowok, serta tatapan iri ,dengki tatapan meremehkan, tatapan kagum yang diberikan cewek-cewek semua tak luput dari pandangan Dea. Tatapan yang mereka berikan membuat dea risih, ada yang terang-terangan berebut ingin mengajaknya berkenalan dan menjadi teman atau bahkan lebih dari sekedar teman.

***

See you next part :*
Blora, 01 april 2020

GESPEROS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang