3️⃣6️⃣

3.7K 326 17
                                    

Elora tampak asik menonton TV di apartment milik Nezar. Hari minggu ini, Elora memutuskan untuk menghabiskan hari bersama kekasihnya.

"Es krim aku abis... Di kulkas kamu ada es krim gak?" Ucap Elora mendesah lemas seraya bersandar pada punggung sofa.

Nezar yang tidak terlalu menyukai film yang sedang di putar oleh kekasihnya terlihat sibuk memainkak ponsel. Menarik ulur explore Instagram yang menunjukkan beberapa video musik dan penampilan Band. Ya, Nezar memang suka musik, kita tahu itu.

"Kamu lagi ngapain?" Tanya Elora.

"Hn? Apa?"

Elora menyipitkan matanya. "Kamu lagi ngapain? Sibuk banget sama HP, dari tadi aku ngomong gak di dengerin."

"Lagi chattingan sama siapa?"

Nezar mengalihkan pandangannya.

"Maaf, ini lagi scroll instagram." Nezar menunjukkan layar ponselnya. Kemudian kembali fokus pada ponsel.

Elora berdecak kesal.

"Malah main HP lagi, aku mau ngabisin waktu sama kamu. Kamunya malah asik sendiri." Kesalnya.

Nezar yang paham langsung menyimpan ponselnya di atas meja dengan posisi terbalik.

"Kenapa dibalik? Biar kalo ada notif gak keliatan?" Tanya Elora penuh selidik.

"Enggak kok, ya udah aku balik tuh layarnya." Ucap Nezar. "Oh ya, tadi kamu tanya apa?"

Elora menunjuk cup es krimnya yang sudah habis. "Es krim aku abis, kamu punya kan di kulkas?"

"Ada, tapi gak boleh kamu makan. Kamu udah makan es krim, coklat, masa sekarang es krim lagi. Minuman yang kamu pegang juga dingin. Masa mau yang dingin-dingin lagi," ucap Nezar melarang.

"Ish, satu doang..."

"Yaang, kan udah."

"Pelit banget sih, es krim doang." Marah Elora seraya melipat tangan di depan dada.

Nezar hanya diam menatap kekasihnya yang sedang merajuk itu.

"Makan aja yah, dari tadi ngemil mulu tapi gak mau makan." Ucap Nezar.

"Gak laper Zar... Maunya es krim, boleh yah..." Mohon Elora dengan ekspresi wajah semanis mungkin.

Nezar menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. "Enggak sayang, enggak boleh."

"Ish, kamumah... Aku minta Jevan aja kalau gitu." Ancam Elora.

Ekspresi Nezar berubah datar. Kemudian mengalihkan pandangan dari Elora jadi menatap layar TV yang menunjukkan sebuah film berjudul The Tall Grass.

"Aku minta dia buat kirimin aku es krim ke sini." Ujar Elora kembali mengancam. Hanya demi sebuah es krim.

Nezar hanya diam dan menonton film yang sedikit membuatnya bingung dan juga bosan pada waktu bersamaan.

"Aku beneran telpon dia nih."

Nezar tiba-tiba saja berdiri dari duduknya dan berlalu ke arah kamar sembari berkata.

"Terserah kamulah mau minta ke siapa juga." Ujarnya.

Elora mendengus kesal. Ia meraih remote TV dan mematikan siarannya. Kemudian menyusul langkah Nezar yang berlalu ke dalam kamar.

"Zar, boleh yah... Es krimnya kan sayang gak ada yang makan juga, kamu kan kurang suka..." Pinta Elora untuk kesekian kalinya pada Nezar yang duduk di tepi tempat tidur.

"Bukan masalah es krimnya, kamunya El. Bisa sakit. Makan gak mau, tapi dari tadi minum yang dingin mulu." Ucap Nezar.

Elora beringsut naik ke atas tempat tidur. "Pelit." Ucapnya seraya berbaring membelakangi Nezar.

My Jealousy BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang