I am back!!
Semoga suka. Jangan bosen yah please...
Nezar tersenyum dengan menatap hamparan danau yang sebelumnya menjadi saksi rasa sakit yang dirinya berikan pada Elora. Walaupun Elora belum memaafkannya, setidaknya dirinya tahu dimana Elora berada dan bisa menyapa walau tidak dianggap ada.
"Ekhem..." Dehem seseorang tepat dari arah belakangnya.
Nezar berbalik dan tersenyum miring mengetahui seseorang yang membuyarkan lamunannya.
Pria yang tadi siang berhasil membuatnya cemburu karena memeluk Elora tepat di hadapannya."Gue lepasin lo karena saat ini gue belum bisa jagain dia secara langsung, tapi lo malah dateng nemuin gue... Ckck. You're in danger dude." Ucap Nezar sembari meregangkan otot-otot jarinya.
Dhirga tersenyum miris. "Lo yakin?"
Nezar memutar bola mata sebal saat 3 orang pria berbadan besar berdiri di belakang pria yang Elora panggil Dhirga itu.
"Gue gak bodoh, gue gak bakalan dateng nemuin penjahat kayak lo sendirian bro." Ucap Dhirga.
"Cih, cupu." Ujar Nezar.
Dengan tangan yang melingkar di depan dada, Dhirga menatap Nezar dengan tatapan tidak suka.
"Lo tahu dari mana gue di sini?" Tanya Nezar.
"Nyokap lo." Jawab Dhirga. "Heh denger! Awalnya gue suka liat sikap lo saat mukul gue tadi, itu tandanya lo gak mau kehilangan Elora." Sambungnya.
Nezar mengernyit heran.
"Tapi setelah Elora cerita segalanya, ternyata lo itu pemeran antagonis yang sebenarnya dalam kisah cinta adik sepupu gue." Tambah Dhirga dengan menggeram tertahan.
Deg.
Nezar menatap Dhirga dengan tatapan tak percaya sekaligus bahagia.
"What?" Nezar tersenyum senang. "Ah... Syukurlah, gue--"
BUGH!!!
Satu pukulan tepat mengenai wajah Nezar, membuat Nezar meringis menahan perih.
"Syukur, gue yang bersyukur karena adek gue udah ninggalin pria brengsek kayak lo." Ucap Dhirga.
Nezar mengangguk paham. "Gue tahu kalau gue udah buat kesalahan, tapi gue masih berharap kalau Elora akan maafin gu--"
"Bacot lu! Gue nemuin lo karena di suruh Abangnya Elora, tapi ternyata gemes juga nih tangan buat ngasih lo pelajaran."
Nezar tersenyum hambar. "Gue akan terus berusaha." Ucapnya.
"Lo--"
"Gue akan terus berusaha. Ingat itu." Tekan Nezar.
Dhirga mendengus kesal. "Gue pastiin, Elora akan mendapatkan pria yang lebih baik lagi."
Nezar terlihat mengepalkan lengan dan menatap Dhirga tak suka. "Lo gak usah ikut campur." Tekannya.
"Kenapa? Apa yang bakal lo lakuin? Mau ngadu ke bokap lo yang sok penguasa itu? Yang kaya bukan bokap lo doang." Sahut Dhirga.
Nezar menggeram tertahan dengan sorot mata tajam.
"Gue gak rela, lo nyakitin Elora atas kebohongan yang lo bangun with your bitch." Tekan Dhirga.
"Sialan." Geram Nezar dan,
BUGH!
Satu pukulan yang Nezar berikan membuat keduanya seri.
Dhirga tersenyum miring. "Jadi, sebenernya siapa yang lo pilih, Elora atau jalang yang keluarga lo manfaatin harta peninggalan keluarganya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Jealousy Boyfriend
Short StoryCemburuan? Awalnya biasa saja. Namun semakin hari, dia semakin manjadi saja. _______________________ "Aku bukan badut bodoh yang bisa kamu bohongin." Potong Elora yang berhasil membuat Nezar terdiam dengan tangan yang mengepal kuat. Nezar menatap El...