3️⃣2️⃣

4.4K 415 22
                                    


Kesal, Nezar benar-benar kesal. Niatnya ingin pergi berdua, namun tiba-tiba saja Jevan datang dan bergabung atas ajakan Elora. Mau tidak mau ia harus membiarkan keberadaan Jevan.

Mereka terlihat duduk di samping truk es krim yang menyediakan bangku kayu memanjang dengan Elora yang berada ditengah dua pria yang jatuh hati kepada dirinya.

"Aku mau nyobain punya kamu," ucap Elora pada Nezar yang duduk di sebelah kirinya.

Nezar pun memberikan es krimnya pada Elora dengan senang hati. Kini Elora memegang dua buah cone es krim. Namun beberapa saat kemudian ia melirik Jevan yang memesan es krim dalam cup kecil.

"Jevan, aku mau nyobain punya kamu juga, boleh yah?" Pinta Elora.

Jevan tersenyum gemas. "Bole--"

"Enggak."

"Yah, kenapa? Punya Jevan rasa taro, aku belum pernah nyoba..." Ucap Elora kecewa.

"Kamu udah punya dua, gigi kamu bisa sakit, perut juga. Jangan kebanyakan makan es,"

Elora tampak memberengut kesal. "Nih, ambil lagi punya kamu."

"Yaang, jangan gini dong..." Ucap Nezar seraya merangkul bahu Elora. "Kamu boleh abisin itu,"

"Beli lagi aja, dia ngelarang kamu makan punya aku. Sakit gigi dan perut cuma alasan dia doang." Sahut Jevan.

Nezar tersenyum hambar. "Jangan konyol."

"Emang bener, kan?"

Nezar menatap Jevan yang tersenyum mengejek.

"Lo lebih tua dari gue, jadi jangan mancing-mancing gue berbuat yang gak sopan."

"Cara ngomong lo aja udah gak sopan." Sahut Jevan.

Elora yang berada ditengah tampak memasang wajah jengah.

Nezar berdiri dari duduknya. "Ayo, kita pergi!"

Elora menghela nafas berat dan menggelengkan kepalanya membuat Nezar menatapnya tak percaya.

"Yaang, katanya mau jalan-jalan. Ayo,"

"Aku mau ngabisin dulu es krimnya,"

"Kan bisa di mobil."

"Kalau kamu gak mau nunggu ya duluan aja, Jevan juga masih di sini." Ucap Elora.

Nezar menatap Elora dengan tatapan datarnya.

"Kenapa liatnya kayak gitu?"

"Gak pa-pa." Jawab Nezar seraya duduk kembali.

"Kamu marah?"

"Enggak yaang, enggak."

Elora menatap Nezar dengan sudut matanya.

"Beneran yaang, aku gak marah. Cuma kesel aja."

"Aku ngeselin?"

Nezar langsung menggelengkan kepalanya. "Engga yaang, bukan kamu."

"Terus--"

"El, please stop it. Kamu tahu aku gak suka kalau kamu deket sama cowok lain. Harusnya kamu tahu itu. Dengan kamu menerima aku kembali, kamu harus sepenuhnya kembali jangan kayak gini." Ucap Nezar yang berhasil membuat Elora dan Jevan terdiam mematung.

Elora melempar kedua es krim yang dipegangnya ke dalam tong sampah.

"Maksud kamu apa? Kan kamu yang minta kita balikan."

Nezar tidak menjawabnya. Ia berdiri dan berlalu menuju mobil terlebih dahulu, kemudian di susul oleh Elora yang penasaran apa maksud dari setiap kalimat yang baru saja kekasihnya itu katakan. Mereka bahkan melupakan Jevan yang tersenyum hambar menatap keduanya.

My Jealousy BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang