3️⃣1️⃣

4.7K 405 15
                                    

Gugup.

Satu kata itu yang sedang Nezar rasakan. Saat ini ia sedang duduk manis di depan Ayunda, Ibu dari Elora dan juga Agam, Kakak kedua dari gadis itu. Sudah cukup lama setelah kejadian Ayunda melabrak dirinya di sekolah yang menciptakan jarak yang jauh antara dirinya dan Elora. Kini Nezar memberanikan diri untuk mengunjungi dua orang penting dalam hidup kekasihnya.

"Kamu mau minum apa, Zar?" Tanya Ayunda.

"Apa aja Tante," jawab Nezar.

Hubungannya dengan Ayunda lebih dulu membaik karena dirinya datang bersama sang Ayah dan mengatakan bahwa Elora tidaklah bersalah. Karena Ayahnya yang sengaja memperkeruh keadaan hingga membuat seorang Ibu salah paham terhadap anaknya.

Ayunda pun meminta asisten rumah tangganya untuk membawakan minuman dan camilan ringan untuk Nezar.

"Jadi, kalian resmi balikan?" Tanya Agam.

Nezar mengangguk pelan. "Iya, Kak." Jawabnya.

Agam beralih menatap Elora. "Apa yang bikin kamu buat stay with him?"

Elora terlihat menunduk dan memainkan jari jemarinya.

"Kak..." Panggil Elora pelan. "Butuh banyak alasan untuk meninggalkan. Tapi kita cuma perlu satu alasan untuk bertahan." Lanjutnya.

Nezar menatap Elora yang duduk di sampingnya dengan tersenyum. "Kak, ada banyak alasan yang bisa Elora gunakan untuk pergi. But i'm the only one that she need. Elora butuh aku."

Elora mengangkat wajahnya dan menatap Agam. "Aku, aku gak tahu ini benar atau salah. Aku gak tahu Nezar akan jaga perasaan aku atau bahkan nyakitin aku lebih buruk lagi."

Kini Elora memandang Nezar. "Tapi aku cape terus-terusan lari dari perasaan aku." Sambungnya.

Sebagai seorang Ibu, Ayunda ingin yang terbaik untuk anak gadisnya. Ia ingin putrinya bahagia dan tidak perlu trauma dengan pernikahan orang tuanya yang gagal dengan akhir yang tidak baik.

"El, kamu bahagia?"

Elora terdiam. "El gak tahu Mah, tapi setelah El menuruti perasaan El. El jadi lebih tenang,"

Agam menghembuskan nafas pasrah. "Setidaknya dia bisa tidur dan duduk tenang, El gak perlu pura-pura menerima kehadiran Jevan hanya untuk membuat pria ini sakit hati." Ucapnya.

Nezar meraih tangan kiri Elora, kemudian ia genggam dengan kedua tangannya. "Tante, i love her. Maaf atas kesalahan yang aku buat sebelumnya."

"Tante gak pernah memaksa orang untuk sempurna. Tapi kalau kamu melakukan kesalahan yang sama, Tante gak tahu harus nyari alasan apa untuk maafin kamu." Ucap Ayunda yang secara tidak langsung menyetujui hubungan putrinya dan Nezar kembali.

Agam mengangguk setuju. "Gue gak bisa maksain perasaan adek gue. Gue cuma bisa berharap dia bahagia dengan siapapun orangnya. Dan masalah Alanna, itu bukan sepenuhnya salah lo. Lo cuma berusaha berbakti sama orang tua, namun ternyata lo malah jatuh cinta."

Nezar tersenyum senang karena keduanya sudah bisa memahami keadaannya pada saat itu. Kini ia hanya perlu mengembalikan Elora yang manja dan sangat ceria jika bersamanya. Ia hanya perlu menjadi rumah yang bisa membuat Elora kembali nyaman untuk menghabiskan waktu bersama dirinya.

"You're mine, again." Ucap Nezar.

"Nolak juga dipaksa." Sahut Elora.

Setelah itu mereka kembali mengobrol ringan, dari membicarakan niatan Nezar kedepannya terhadap Elora, study lanjutan dan membahas pekerjaan bersama Agam.

"Mamah tinggal yah, mau istirahat. Kalian ngobrol-ngobrol aja dulu, Agam jangan tinggalin mereka berdua, kalau udah malem usir aja tamunya!" Ujar Ayunda sebelum berlalu ke kamar.

My Jealousy BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang