[40] Back

54 38 2
                                    

"Kemana saja saat aku mengejarmu mati matian dan sekarang kamu datang dengan sejuta harapan?"

🧑:"Merry Christmas sayang"

👧: "Merry Christmas juga, maaf ya kalo aku suka bikin kesel kamu"

🧑: "Iya, eh salam untuk ibu bapak ya"

👧: "Iya, pasti nanti aku salamin. Kamu kapan pulang, aku kangen?" Tanyaku manja

🧑: "Maybe 2 hari sebelum berangkat sekolah"

👧: "Hmm, kamu disana ati ati, matanya itu jangan kemana mana, di Palembang banyak cewe cantik"

🧑: "Iya tenang, udah makan belum kamu?"

👧: "Udah dong, kamu?"

👦: "Aku juga udah, oh iya, nanti aku mau ke toko rohani, kamu mau apa?"

👧: "Emm ga mau apa apa"

🧑: "Ehhh ga boleh, harus mau, couple kalung mau?"

👧: "Couple sama siapa?"

🧑: "Sama Romo, ya sama aku dong Asaaa"

👧: "Hehe, iya deh, mau"

🧑: "Oke, yaudah aku mau siap siap dulu"

👧: "Loh siap siap kemana? Buru buru banget, baru juga video call"

🧑: "Aku harus siap siap untuk doa, maaf ya, nanti kalo udah selesai aku video call lagi, jangan ngambek, love u, daa"

Tutttt tuuutttt tutttt
Dasar Yugo, main matiin aja, masih kangen juga.

"Asaaa Saaa" panggil Ibu

"Iyaa" gue buru buru nyamperin

"Apa Bu?"

"Bantuin Ibu nak, kuenya taro depan" suruh ibu
Gue pun bantuin Ibu nyiapin kue Natal.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Natal selalu ramai, dimulai dari anak anak kecil yang beramai ramai berkunjung, menjelang siang semakin ramai hingga larut malam. Walau terasa begitu lelah, tapi bersyukur banget masih bisa ngerayain Natal bareng keluarga lengkap.

Gue nggak cuma dirumah aja dong, gue juga berkunjung ke rumah saudara dan temen temen gue yang juga ngerayain Natal.
Rame banget, dijalan juga rameee banget.

"Oke oke ati ati yaa" ucapku pada teman teman.

"Daa Asaaaa, see u taun depan"

Gue melambaikan tangan dan masuk kerumah.

Hari berganti hari, ngga terasa besok tahun udah berganti. Nanti malem biasanya rame nih, banyak yang main petasan. Tapi ngga sekalipun gue pernah main petasan, selalu dilarang bapak, katanya bahaya. Iya sih bahaya, tapi pengeennnn.
Sampai akhirnya gue memberanikan diri buat bilang ke bapak.

"Pak, nanti malem main petasan boleh?" Kataku dengan nada lirih.

Spontan bapak langsung nengok dengan tatapan tajam. "Nggak" jawabnya singkat.

"ihh bapak, Asa kan udah gede, bisa ati ati kok"

"Nggak boleh"

"Kenapa?"

"Bapak nggak punya uang buat beli" jelasnya.

Ohh masalah itu lagi toh, ngga bosen bosen sama masalah finansial yang membatasi keinginan gue.

Gue diem, kek orang goblok gitu, matanya muter muter nggak jelas.

"Main sama kakak ntar Sa" ucap seseorang yang tiba tiba keluar dari kamar. Ya, kak Juna.

"Beneran kak?"

"Iya bener"

"Yaudah ayo beli kak, nanti keburu abis" ajakku.

"Kakak udah beli"

"Yeeeeeeeeeee" ucapku girang, baik banget kakakku satu ini. "Makasi kak"

Malam pergantian tahun dirumah gue rame banget, temen temen kak Juna ngadain acara makan bersama dirumah, dan gue bertindak jadi seksi konsumsi disini.
Ada yang bertugas bikin bumbu, ada yang bikin api, ada yang cabutin bulu ayam, ada yang bikin es, dan ada yang masih sibuk nyari caption buat ngisi instastory, termasuk gue.

Jam setengah dua belas malem makanan udah siap, gue sama temen temen kak Juna udah stay didepan makanan sambil nyanyi nyanyi.
Sampai pada jam 23.59 kita udah siap sama petasan jumbo daaaaannnnnnnn

00.00
Duuuuaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrr kretek kretek kretek, duaarrrrrrrrrr kretek kretek kretek, daaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrr

Suara petasan sahut menyahut dari segala penjuru, sorak gembira terlontar dari mulut kami.
Gue yang pegang petasan dalam hati memohon sama Tuhan, semoga di tahun yang baru ini gue bisa berguna bagi sesama.

Drrrttttt

Yugo
Selamat tahun baru Asa
Terimakasih untuk kebersamaannya ditahun lalu.
Kamu hebat, mau bertahan denganku dan segala kekuranganku.
Terimakasih untuk kesabaran dan perhatian yang kamu berikan untukku.
Kamu baik
Aku mencintaimu.

Wahhh Yugo bikin terharu.
Gue bales lewat doa ya

Ayo Jatuh Cinta [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang