Up tiap sabtu! ○●○ "Diyana Karina Permata, sesuai nama lu Permata, lu akan selalu menyinari hidup gwa dimanapun. " Dion menatap manik coklat Diya. "Maafin gwa, tapi Permata lu ini harus pergi. " Diya tertunduk lesu. Dion segera mendekat dan memeluk tubuh Diya yang hanya setinggi dagunya. ●○● "Narabiru, selamat tinggal. " Aksara melambaikan tangan. "Aksa? Lu ngapain? " Kaizo menepuk pundak Aksara. "Nara ninggalin gwa Kai. " Jawab Aksara. "Lu sendirian Ak. " Kaizo berucap pelan. ○●○ "Fia, lu tau? Selama ini gwa selalu nunggu respon lu. " Vian menatap foto Fia ditangan nya. "Sebenarnya gwa yang selalu naro hadiah kecil diloker lu, tapi kenapa lu gak ngerasa kalo itu dari gwa. " Vian terus berbicara sendiri. "Gwa tau, tapi gwa pengen denger dari orangnya langsung. " Fia tiba-tiba menyahuti. ●○● "Kenalin nama gwa Aldiansyah Bumi Febriano, gwa anak tunggal. Lu bisa panggil gwa Aldi atau panggil sayang juga boleh. " Aldi menjabat tangan orang disampingnya. "Bacot, yang penting lu tau batasan kita. " Laily melepas paksa jabatan Aldi. Bukannya marah, Aldi malah terkekeh kecil. "Gwa suami lu Laily, lu harus nurut sama gwa. " ○●○ "Cantik cantik hobi ngelamun, gak baik tau. " Rafka duduk disamping Mira. "Terserah dong, bukan urusan lu. " Balas Mira ketus. "Galak banget, Ngelamunin gwa ya? " Canda Rafka. "Iya, kenapa? " Mira berucap santai. ●○● "Bian, gwa peringatin sama lu. Jaga adek gwa baik-baik, kalo gwa liat adek gwa lecet sedikit pun nyawa lu gak bakal selamat lagi. " Vano memperingati Bian dengan menekan setiap kata. Bian segera mengangguk, kemudian menjelaskan. "Siap No, inget janji gwa. Andaikan Cia bukan jodoh gwa, gwa tetep bakal jagain dia. " Bian meyakinkan. ○●○ "Lu satu-satunya cowok yang berani ngebentak gwa. " Salsa tak terima. "Dan lu satu-satunya cewek yang berani ganggu gwa. " Denddy menunjuk muka Salsa. "Tapi sayangnya, gwa malah jatuh cinta sama lu. " Lirih Denddy hampir
43 parts