22. Hendery

1.2K 135 34
                                    

Vote juseyooo ❤️

Btw aku suka baca komen kalian semua, makasih banyak 💋

Sori kalau ada tipo, semoga gak ada 🙏

.
.
.

    Tiap hari, yang kulakukan adalah menunggu seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


    Tiap hari, yang kulakukan adalah menunggu seseorang.
Selama empat bulan setelah masuk rumah sakit, ada seorang gadis yang setia menjengukku.

Namanya adalah Y/n. Kata dokter, aku kehilangan ingatan karena kecelakaan parah empat bulan lalu. Dan Y/n ini adalah sahabatku. Dia yang menemaniku disela kesibukannya sebagai karyawati toko kue. Aku sampai ragu, apa benar dia bekerja ? Karena ia kemari hampir setiap hari.

"Hendery, wussup yo!" Sapanya begitu muncul dari balik pintu kamar tempatku berbaring.

"Hei." Balasku.

Senyumnya cerah seperti biasa.

"Ini, kemarin kamu mau dibawain ini kan ? Oh ya, bukannya tadi pemeriksaan ya ? bagaimana kata dokter ? Apa kakimu baik-baik saja ? Kapan bisa keluar ?

"Nanya terus kaya wartawan."

"Jawab aja!!" Pekiknya. Lucu sekali, manis. Aku tertawa sebentar lalu menyuruhnya untuk duduk.

"Operasinya lancar kan. Cuma after surgery-nya memang perlu waktu. Katanya, kondisi kakiku baik tapi sepertinya agak lama sampai aku bisa berjalan lagi. Untuk kemajuannya sudah bagus. Walau perlahan, tapi kemungkinan bisa berjalan tetap besar." Jelasku. Dia menghela nafas lega lalu mengusap dadanya, "Lega sekali mendengar itu. Tapi kabar buruknya kau akan disini semakin lama."

"Jika kemajuannya bagus, kemungkinan pulang lebih cepat bisa." Jawabku. Dia tersenyum. Terlihat agak kikuk, atau hanya perasaanku saja ya ?

    Tak lama berselang, Y/n membawaku jalan-jalan di taman rumah sakit. Katanya biar menghirup udara karena sudah empat hari di dalam ruangan terus.
Di taman rumah sakit ini, ada satu spot yang selalu kudatangi bersama gadis yang mendorong kursi rodaku.

Yaitu sebuah pohon cemara di pinggir taman ini. Rumah sakit ini hanya memiliki satu pohon cemara, itupun di sudut. Entah kenapa melihat pohon ini mengingatkanku pada sesuatu. Sesuatu yang membuatku rindu, entah pada apa. Mungkin saja dari masa laluku.

Tanpa perlu kuminta, Y/n menurunkan rem kursi rodaku tepat di bawah pohon itu.

"Kau benar-benar suka ya disini ?" Ucap Y/n yang duduk pada sebua batu di sampingku.

"Entahlah, pohon cemara selalu mengingatkanku pada sesuatu."

"Semacam dejàvu ?"

Aku menggeleng, "bukan, seperti sesuatu yang membuatku rindu. Tapi aku tidak tahu itu apa."

"Ah... begitu. Tidak apa, yang penting kau harus fokus dulu pada penyembuhanmu."

"Bawel."

"Dih, dikasih tahu juga!" Dengusnya.

IMAGINE || Nct with sad ending- short story [ TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang