15. Chenle

2K 184 31
                                    

Don't forget to vote and comment
Happy reading~

Sorry for typos 😬

#fifteen is Mr. Chenle Zhong...

         Menjadi mahasiswa tentu bukan seperti dalam pikiran banyak orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

         Menjadi mahasiswa tentu bukan seperti dalam pikiran banyak orang. Bangku perkuliahan 180° berbeda dengan bangku sekolah. Tentu, sudah pasti!
Satu hari dengan 24 jam rasanya kurang. Tapi jika lebih, bisa bahaya karena tugas pasti bertambah.

Aku berdiri menatap pintu berwarna putih dengan tulisan 'aula' yang terpampang nyata di atasnya. "Harus banget ya latihan vocal group sekarang ?" Aku menghela nafas berat.

"Harus."

Aku menoleh dan mendapati si ketua tim vocal kampus ini, Zhong Chenle. Dia membuka pintu dengan kuncinya lalu masuk begitu saja.
Untuk kesekian kalinya, aku menghela nafas.

"Chen-le-le-"

"Chenle aja bisa ga sih ? Hormat dikit sama ketua dong."

"Ih ngambek...kan kita seumuran.."

"Kan aku ketua!"

Aku memanyunkan bibir. Kesal karena setiap bertemu dengan Chenle pasti ribut.
Kalau kata orang ribut tandanya akrab, kurasa tidak juga. Kami memang berteman sejak SMA, tapi tidak seakrab itu deh. Cuma memang sering bareng aja.

"Le..."

"Hm ?"

"Aku baru putus dari Kak Leon."

Chenle menatapku. Mata sipitnya membulat manis, "jadi itu alasan kamu menghela nafas terus ? Kapan ?"

"Dua hari lalu. Ya sebenarnya aku udah tahu bakal kaya gini sih, tapi ternyata memang ga bisa bertahan."

"Sedih banget ? Mau sesuatu ?"

"Emang kalau lagi sedih, biasa di kasih apa ?"

Chenle menggerakkan tangannya, "makan manis lalu..." Dan selanjutnya dia menepuk pundaknya, "sandaran ?"

Kalian paham gak kalau lagi sedih terus ada yang baikin kalian ? Rasanya air mata ingin banget keluar.

"Le...kamu sengaja mau buat aku nangis ?"

"Sudah sini." Chenle menarik kepalaku dan kemudian jatuh dengan lembut di bahunya. Aku menangis. Padahal sebenarnya tidak sesedih itu, tapi bahu Chenle nyaman banget.

Kalau dia sebaik ini, bisa bikin salah paham. Tapi, kalau aku memilih salah paham aja bagaimana ?

         Chenle mengantarku pulang setelah latihan selesai. Mobilnya bukan sport tapi termasuk mobil mewah. Ya tentu saja, titisan raja midas.

IMAGINE || Nct with sad ending- short story [ TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang