16. Jisung

1.9K 144 12
                                    

      .
.
.
.

       Seorang anak laki-laki berumur lima tahun sedang menangis di hadapanku. Ia menekuk lutut karena baru saja diganggu oleh anak-anak nakal komplek ini.

"Huweee hiks."

"Sudah jangan menangis, anak laki-laki harus kuat!" Ucapku yang kini memberi punggungku. Dia masih tetap menangis sambil naik. Wajar sih, dia pasti syok. Apalagi sekarang tangan dan kakinya luka-luka.

"No-noona... terima kasih hiks..." Isaknya.

"Tidak apa-apa, berheti menangis dulu."

"Tapi Noona jadi ikutan luka karena aku hiks, maaf."

"Aku tidak apa kok. Tenang saja." Ucapku santai.

Jisung menatapku dengan mata yang masih sembab, "kalau sudah besar, aku yang akan melindungi Noona."

"Kok tiba-tiba ?"

"Sudah kuputuskan! Pokoknya aku mau jadi cowok keren!"

"Aku lebih tua lima tahun darimu, bagaimana bisa kau melindungiku ?"

"Bisa kok! Lihat saja!"

Pipipipipipipipipip.

       Deringan alarm membuyarkan sesi tidurku. Sayangnya, sepenggal kenangan itu juga ikut berakhir bersamaan dengan mataku yang mulai terbuka.
Kumatikan alarm itu lalu terduduk dengan mata yang masih terpejam, "aish...kenapa harus kelas pagi sih ?"

****

       Kukayuh sepeda pagi ini menuju kampus. Karena memang jarak kampus dan rumah yang tidak jauh-jauh banget, memakai sepeda adalah pilihan terbaik jika ingin berhemat.

"Pagi!" Winwin datang sambil tersenyum aneh saat aku selesai memarkir sepeda.

"Hm, kenapa kamu senyum-senyum gitu ? Ketempelan ?"

"Hush! Sembarangan kalo ngomong." Balas Winwin kesal.

"Tugas Bu Yoona sudah belom ?" Tanyanya lagi.

"Jangan bilang kamu....", "Pleaseeee..." Lelaki ini langsung memasang pose memohon.

Seandainya aku adalah tipe yang tidak tahu diri dan akan melupakan kebaikannya saat membantuku mengerjakan tugas Pak Il Woo, saat ini ia pasti sudah kumaki-maki.

"Nih!" Kusodorkan buku tugasku padanya.
"Kita impas, jangan ganggu aku lagi!"

"Xie xie, mei mei! Wo ai ni! Momoda!!"
(Terima kasih, adik (perempuan)! Aku cinta kamu! Muah! ; Momoda adalah bahasa slang China untuk Muah.)

     Winwin pergi tepat setelah mengambil bukuku. Katanya ingin cepat-cepat catat sebelum kelas dimulai. Ya sudah, terserah saja.

Ping!

Jisung
Noona, baru sampai kampus ?

Aku tersenyum melihat kerandoman tetangga sekaligus teman masa kecilku, Park Jisung.

You
Kamu bukannya sedang jam pelajaran ?

IMAGINE || Nct with sad ending- short story [ TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang