4.5 Jeno Part II

2.4K 245 16
                                    

        Jika kalian berpikir tentang kencan yang asik, berpegangan tangan, bersenda gurau dan sebagainya, maka kalian salah.

Hampir seluruh jalannya kencan Y/n dan Jeno diisi hening dan kecanggungan.
Lelaki bermarga Lee itu benar-benar gugup walau ia melihat Y/n masih bersikap biasa.
Benar, Y/n bersikap biasa. Gadis yang termasuk jarang keluar rumah itu cukup menikmati jalan sambil melihat-lihat. Walau tanpa ucapan, bibir itu tersenyum kecil.

"Jeno, es krim itu di insta terkenal, beneran enak ?" Y/n menunjuk sebuah kedai es krim. Y/n dan Jeno sampai di sebuah mall sejak sepuluh menit lalu. Karena masih ada waktu, mereka memutuskan untuk jalan-jalan.

"Belum pernah coba sih, tapi sepertinya enak. Mau ?"

Y/n mengangguk antusias. Jeno yang melihat itu nyaris gila karena baginya, Y/n terlalu manis!

"Matcha satu, Jeno mau ?" Tanya Y/n.

"Vannila."

"Ok, vannila satu ya."

Karyawan ittu dengan cekatan langsung membuat pesanan Y/n dan Jeno. Tidak sampai 5 menit, es krim itu sudah berada di tangan mereka masing-masing.

"Enak!!" Seru Y/n.

Jeno memperhatikan Y/n sekali lagi. Di sekolah, gadis ini sangat pendiam dan sedikit bicara. Tapi sekarang malah terlihat seperti anak gadis kebanyakan.

"Enak banget ?" Tanya Jeno.

Y/n cuma mengangguk dan memakan es krimnya lagi.

"Mana ? Sini coba." Jeno menggenggam tangan Y/n yang memegang es krim dan mengarahkan es itu ke mulutnya.

"Oh, ini lebih enak dari punyaku." Ucap Jeno polos. Ia tidak menyadari bahwa gadis yang ia perlakukan sudah semerah kepiting rebus.

Y/n mengulum bibirnya. Ia merasakan sesuatu bergerak cepat dalam dadanya. Bahkan sesekali membuat dirinya merasa sesak nafas, padahal mereka ada di dalam mall. Penuh udara sejuk dan tidak pengap.

"Sakit ? Kok merah ?" Jeno menyentuh kening Y/n.

Gadis itu membuang wajahnya.

"Oh gak, gapapa..."

💚🖤💚🖤💚🖤💚🖤💚🖤💚🖤💚🖤💚🖤

"Makasih, Jeno." Y/n turun dari motor Jeno.

"Sama-sama. Eit, tunggu." Jeno dengan lembut membantu Y/n melepas helmnya.

"Makasih udah nemenin ya. Hari yang menyenangkan." Senyum Jeno.

Y/n kembali menahan sesuatu dalam dadanya. Hari ini entah kenapa, senyum Jeno begitu sejuk jika dilihat.

"Iya, hati-hati pulangnya.."

Jeno menyalakan mesin motornya, "see you."

Y/n melambai mengantar motor Jeno yang semakin menjauh.
Hati Y/n sedang berbunga sekarang. Jujur, ini pertama kalinya Y/n merasa seperti ini pada cowok. Iya, pertama kali. Karena memang gadis ini cukup cuek jika berharap dengan cowok.

Y/n masuk ke kamarnya. Ia membaringkan tubuh sambil mengecek ponsel. Kebiasaan yang biasa anak seusianya lakukan.

Yuri is calling...

"Yuri ?" Ketika nama temannya itu tertera pada layar bercahaya itu, Y/n tanpa pikir panjang langsung meggeser icon berwarna hijau.

"Halo ?"

"Senang ?"

"Hah ?"

"Senang hari ini ?"

IMAGINE || Nct with sad ending- short story [ TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang