2. Jaehyun.

6.5K 391 22
                                    

#Second Mr. Yuno Jeong/Jaehyun Jung

#3000kata ⚠️

"Y/n!" Seorang lelaki memanggilku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Y/n!" Seorang lelaki memanggilku. Ia berlari ringan sambil membawa tasnya.

"Jaehyun ? Kok lari-lari sih ?"

Bukannya memberikan penjelasan, tapi lelaki ini malah tersenyum sampai dimple manisnya terlihat. Dia menoleh ke kiri dan ke kanan lalu menjatuhkan tatapannya padaku lagi.

"Di panggil Bu Nami." Jawabnya.

"Aduh, pasti soal revisi deh." Aku menepuk jidatku.

"Revisi apa ?"

"Itu buat lomba paper tiga minggu lagi. Padahal masih lama, tapi Bu Nami semangat banget." Jelasku.

"Ya udah deh, aku ke sana dulu ya, sebelum Bu Nami ngomel!"

"Eiitt tunggu dong." Jaehyun menarik sebelah tanganku. Aku yang sudah hendak melangkah jadi terhuyung ke belakang dan tentu hampir jatuh.

Jaehyun mengambil sebelah tanganku,
"Nih! Semangat!" Katanya sambil memberi sebuah kantong plastik. Jaehyun tersenyum lalu pergi begitu saja.

Aku mengecek apa isi kantong itu. Kalau bom bukannya bahaya ? Tapi untuk apa Jaehyun memberiku bom kan ?
Mahasiswa teladan dengan ipk 3.75 tidak mungkin memberiku hal semacam itu.

Ternyata isinya sebungkus roti cokelat dan sekotak susu vanilla. Aku mendadak tersenyum sendiri melihatnya. Entah kenapa tapi rasanya hatiku tergelitik.

     Jaehyun dan aku bisa dibilang cukup dekat. Terutama sejak kami berada dalam tim yang sama untuk lomba beberapa bulan lalu. Aku suka dia, I'm on crush with him. Tapi kami tidak pacaran eh, atau tepatnya belum. Doakan ya hehe.

Pokoknya jalani dengan natural saja, aku tidak ingin memaksakan perasaanku padanya. Intinya begitu uhuk.

💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚

     Baru selangkah aku keluar dari ruangan Bu Nami, rasanya setengah jiwaku ditarik keluar secara paksa. Hampir dua jam aku berdebat dengan Bu Nami.
Sesuai dugaan, tetap ada revisi, tapi tidak kusangka sebanyak ini.

Aku berdecak frustasi lalu melangkah kasar meninggalkan pintu ruangan itu.

Sambil membawa buku referensi besar, aku berniat ke perpustakaan untuk mengambalikan sekaligus meminjam lagi.  Gedung cukup sepi sekarang karena mendekati jam makan siang dan kupikir semua sedang ada di kantin.

Tapi tidak apa, aku rajin jadi mainnya di perpus.

"Kak, mau balikin buku." Ucapku pada seorang cowok yang duduk di balik meja depan perpustakaan.

"Ok, habis ini pinjam lagi kan ? Kursimu masih kosong tuh." Dia menunjuk kursi samping jendela yang biasa kududuki. Saking seringnya kemari, bahkan seluruh staff perpustakaan tahu bahwa aku selalu duduk di bangku itu.

IMAGINE || Nct with sad ending- short story [ TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang