Hari itu, dimana saat sebelum Kak Jaehyun pulang.
Dia mengatakan semuanya. Tidak dengan wajah menyesal. Tapi dengan wajah menyebalkan."Sejak Sungchan ada, kedua orangtuaku selalu mengagungkan dia. Semua diberikan untuknya. Bukankah itu menyebalkan ? Dia anak panti yang datang tanpa permisi, merebut kedua orangtuaku. Bagaimana aku tidak membencinya ? Ya sudah, kurebut semua kesenangannya juga. Dan kuanggap itu impas."
"Lalu kenapa kau mencari tahu alasan Sungchan benci kalau kau tahu ?" Pekikku.
"Orangtuaku terus bertanya kenapa Sungchan menjauh. Rencananya, aku akan mencoba berbaikan lalu mengusirnya kalau bisa. Untuk berhasil, aku membutuhkan seseorang dan kau datang di saat yang tepat. Tapi dengan bodohnya aku malah jadi suka padamu." Kekeh Kak Jaehyun.
Aku marah sekali padanya. Dasar jahat! Bagaimana dia bisa melakukan itu semua tanpa merasa bersalah sedikitpun.
"Makanya Y/n..ayo paca-" PLAK!
Wajah Kak Jaehyun langsung berpaling karena kutampar. Kulit putihnya langsung berubah manjadi merah dan sedikit lecet.
Lelaki kurang ajar ini memang harus mendapat ganjaran sekali-kali."Kau yang terburuk kak. Kau dibutakan rasa iri padahal itu semua bukan salah Sungchan! Kau melampiaskan pada orang tidak bersalah, dasar pengecut!"
"Lalu aku harus apa ?! Dia-"
"Kau hanya perlu membuka hatimu. Cuma itu."
.
.
.Di hari yang sama, aku kehilangan jejak Sungchan. Dia tidak bisa kutemukan di manapun.
Bahkan sudah melewati tiga hari, dia benar-benar seperti menghilang.Aku tidak masuk pergi ke kampus hari ini. Izin sakit. Memang sakit beneran. Badanku demam sejak kemarin. Sudah ke dokter, katanya stress.
Orang rumah sih mungkin karena kuliah, padahal tidak juga.
Ini semua kan karena Sungchan. Kalau bisa, aku harus menuntutnya karena sudah memporak-porandakan hati seorang perawan. Eh tapi, aku punya salah duluan dengannya.Ah entahlah! Pusing!
"Sayang, makan dulu yuk." Bujuk Mama sambil membawa semangkuk bubur, segelas air dan obat di atas nampan.
"Iya ma, akan kumakan sebentar lagi." Jawabku malas. Selain tubuhku rasanya remuk dan tidak nafsu makan, aku masih meringkuk di dalam selimut.
Ting.
Sebuah bubble notif chat dari Jessi muncul.
Jessi
Masih sakit sist ?Iya.
Jessi
Masih demam ?Udah turun, cuma masih pusing.
Jessi
Oh ok. Dirumah kan ?Emang mau kemana lagi ?
Pesta ? Ga mungkin lah.Jessi
Ok, Sungchan otw kesana.Iya, sini aja.
"Ngapain coba Jessi kesini-eh..HAH ?! Aduh.." Aku bangun dari posisiku dan langsung meringis karena terserang pusing.
Heh! Ngapain dia ke sini?!
Aku panik. Panik banget malah! Ini serius dia mau ke sini ? Sungchan sungguhan ?
"Y/n, temanmu datang." Ucap Mama sambil mengetuk pintuku lalu membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE || Nct with sad ending- short story [ TAHAP REVISI]
Short StoryNCT ot23 imagine with sad ending 💔 || Short Story|| Prepare your hearts Special note Ga semua sad end ya...variatif aja