6.5 Xiaojun Part II

1.4K 156 3
                                    

           Kesibukan kuliah sangat menyita waktuku. Tugas-tugas entah berapa yang harus dikerjakan untuk bisa menyesuaikan dengan standar kampus. Belum lagi kerja kelompok, yang artinya sebagai kerja sebagian lagi berkelompok, menyebalkan!
Demi semua itu, tidak jarang kalau siang dan malam jadi satu, jam rasanya sudah tidak ada harga dirinya jika melihat bagi anak perkuliahan. Terutama di negara asing begini.

Seperti aku sekarang.

Sudah pukul 1 dini hari. Tapi aku masih setia menatap laptop dan menulis di empat lempar folio. Sebenarnya deadline masih lama, selesai liburan uts. Tapi karena mengharapkan liburan santai bebas beban, di sinilah aku. Berjuang bersama tumpukan tugas-tugas.

      Setelah menulis selama kurang lebih tiga jam, aku memutuskan istirahat. Toh, tinggal selembar lagi. Sebenarnya tugasnya mudah, cuma jawabannya tidak sim salabim muncul begitu saja. Harus dicari, kalau berbahasa inggris harus diartikan, dianalisis ulang dan terakhir disusun.
      Rasanya lelah dan bosan, aku coba mengambil ponsel dan membuka instagram. Tidak ada notifikasi apapun karena memang diri ini sangat jarang bermain sosmed.
Oh, jika kalian bertanya soal Xiaojun. Dia membalas DM-ku. Walau dibalas besoknya sih. Katanya sibuk dan sedang mempersiapkan banyak hal. Xiaojun dan aku cukup sering chatting. Masih sedikit canggung, tapi dia merespon saja sudah senang. Sudah terhitung tiga minggu sejak hari itu. Udah lama ya ? Hahahahah.

    Aku memutar beberapa lagu. Sedikit sunyi karena sudah dini hari, jadi otomatis suasana pasti sepi.
Saat scroll Instagram, post terbaru Xiaojun muncul.

"Hehe gantengnya!" Aku mengetuk layar 2 kali dan muncul tanda love berwarna merah. Seperti hatiku----eaaa.

Baru aja bahagia, hpku berdering tanda ada panggilan masuk. Dari Cliff.

"Apa ?" Jawabku.

"Belum tidur ternyata hehe. Tenang wahai sahabat, saya membawa kabar baik untuk anda." Kekeh Cliff dari balik telepon. Aku mendengus, "kenapa ? Kalau ga penting ku tutup nih."

"Kamu mau kerja part time ? Cuma sebulan."

"Kerja ? Tapi masa kuliah lagi sibuk-sibuknya, Cliff. Bagaimana bisa kamu nawari ker-"

"Kerjanya jadi asisten manager WayV."

Hm ?

"Gimana ?"

"Manager WayV, Johan Gege,  temanku juga. Dia butuh asisten sementara karena asistennya sedang operasi. Dia memintaku membantu mencarikan seorang yang cekatan, dan aku merekomendasikanmu." Ucap Cliff. Otakku memproses tiap kata yang ia lontarkan barusan.

"Aku jadi asisten manager WayV ? Kamu lagi ga ngerjain aku kan ?"

"Eiih buat apa aku ngerjain kamu, Y/n ? Kan aku sudah bilang mau membantu."

"You sure ?"

"Ya udah gak usah."

"Eeehhh tunggguuuuu-" pekikku.

"Mau apa gak ?"

"MAU!!! OMG CLIFF, THANK YOU SO SO MUCH. YOU'RE SUCH MY BEST FRIEND EVER!!!" Teriakku dan langsung melompat kegirangan.

"Aku akan mengirimimu nomor Johan Gege. Bersikap baiklah, Y/n. Gnite."

"Gnitee, friend hehehe." Setelah menutup panggilan telepon, aku langsung naik ke atas kasur dan melompat girang. Demi bumi, aku jadi asisten manager WayV ? WayV yang itu lhoooooo aaaaaaaa!!!!
Merasa bodoh dengan tugas, aku menutup laptop dan membereskan meja. Gapapa, masih waktu lama dan tinggal sedikit.

IMAGINE || Nct with sad ending- short story [ TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang