Tolong Vote nya yaa, hehe selamat membaca!
#Seventeeth is Mr. Dong Sicheng...
"Nona Y/n masih 18 tahun ya ? Setelah lihat hasilnya, sekarang sudah baik-baik saja. Minum obatnya bisa dilanjutkan sampai tiga hari kedepan."
"I...iya dok...te...terima kasih."
Dokter itu melirikku.
Mampus.
"Ada apa, nona ? Ah, atau harus saya panggil Dik Y/n ?" Ucapnya dengan menekankan kata 'dik'.
Oke, sekali lagi mampus.
Aku mengedarkan pandangan. Pokoknya sebisa mungkin jangan bertemu tatap. Jangan, pokoknya jangan.
"Terima kasih, dok! Sa...saya permisi." Pamitku sesegera mungkin.
Sedetik setelah kututup pintu itu, rasanya jantungku ikut turun ke lutut. Haduh, gawat banget. Kenapa sih dari sekian banyak rumah sakit, klinik dan dokter, harus banget ketemu dia lagi ?!Oke, ini semua ada ceritanya.
Jadi begini, bulan lalu aku diajak oleh kakak sepupuku untuk ikut kencan buta. Semacam pertemuan dengan lawan jenis asing agar bisa dekat.
Sepupuku, Kak Mia sendiri adalah seorang bidan dan mengenal banyak dokter tampan. Tapi, karena acara itu kekurangan peserta perempuan, akhirnya aku diajak dengan menyembunyikan identitas sebagai murid kelas 3 SMA. Aku mengaku sebagai mahasiswa semester 4 berumur 23 tahun.
Kenapa sampai begitu ? Karena yang ikut adalah dokter usia 26-30 tahun. Otomatis, umurku masih terlalu kecil dan bisa-bisa dianggap bocah nyasar.
Selama acara itu semua berjalan baik. Dan aku berkenalan dengan seorang dokter spesialis. Namanya Dong Sincheng, tapi dia dipanggil Winwin oleh teman-temannya. Orangnya terlihat sedikit judes dan menakutkan, tapi dialah satu-satunya lelaki yang mengajakku berbicara. Walau cuma pertanyaan klasik macam "apa kamu suka pedas ?" Atau "apa kamu tidak minum alkohol ?" Tapi, dia cukup baik.
Dokter Winwin meminta nomor ponselku, tapi karena waktu itu aku panik, jadi tidak kuberikan. Sejak awal, aku memang tidak berniat menjalin hubungan dengan para lelaki itu. Aku hanya datang untuk memenuhi kuota, tidak untuk mencari pasangan hidup.Tapi sekarang, aku malah bertemu lagi dengannya. Di rumah sakit ini, disini dan dia tahu umurku. Ah, sial!!
"Y/n, bagaimana hasilnya ?"
"Kak Mia! Kok gak bilang dokter itu kerja di rumah sakit yang sama dengan Kakak sih ?!"
"Semua dokter itu memang satu rumah sakit denganku, jangan-jangan...."
"Dia tahu aku, Kak! Aku harus gimana...." Rengekku sambil kupeluk Kak Mia. Aduh, bahkan feelingku berkata hal buruk akan terjadi.
"Sabar ya." Ucap Kak Mia. Cuma itu. Hanya itu. Astaga....
Setelahnya, aku makan di kantin rumah sakit. Yang membuatku kemari adalah penyakit Gerd yang kuderita. Aku termasuk jarang makan dan ternyata kebiasaan itu malah membuatku sakit begini.
Teman-teman, jangan lupa makan ya. Jangan telat. Gerd itu gak enak, serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE || Nct with sad ending- short story [ TAHAP REVISI]
Short StoryNCT ot23 imagine with sad ending 💔 || Short Story|| Prepare your hearts Special note Ga semua sad end ya...variatif aja