BAB 7

221 19 1
                                    


Emir masuk dengan gayanya tersendiri. Penuh segak , macho dan versatil. Tangannya sentiasa di dalam poket seluar. Dia berbual dengan Faeq dan Khairy.

Emir kelihatan sangat kacak dengan kot hitam yang dipakai pada tubuhnya. Terselahlah ketampanannya ditambah lagi bila dia memasukkan tangan ke dalam poket! Hatiku mulai cair.

" Hello, sorry to interrupt. I was assigned to take care of your class since all the teachers are meeting right now. I hope you can cooperate. SPM is close, so less talk and more study. Any question? " soalnya dengan tenang

Aku bagai dipukau dengan kemerduan suaranya yang membuatkan aku menjadi bisu. Aku dengan pantasnya memandang ke tempat lain bila terlihat akan anak mata Emir yang memandangku. Satu perasaan bertandang di atma

" I feel this class is dirty. I want a representative in this class " katanya dengan tegas

Terdiam semua. Masing- masing pandang kiri kanan tengok kawan

Emir berjalan ke arah papan kenyataan di depan dan meneliti apa yang tersedia di situ. Apabila memandang satu nama AJK kebersihan dan keceriaan kelas, dia tersenyum sendiri.

" Who is Faradina Inani?! " soalnya dengan tegas. Khairy dan Faeq masing-masing2 pandang Emir.

Gulp !

Oh my gosh! Rahangku jatuh. Aamiena menyingungku

Aku seperti mak cik cleaner baru dah dekat dalam kelas tu, dah la berat vacuum tu, nasib baik tak ada tali. Haish! Asyik² nama aku je yang kena panggil. Sebenarnya apa yang mamat ni tak puas hati dengan aku? asyik² aku je yang kena. Bengang aku!

" Who in this class good at accounting? " soal Faeq

" Fara! " semua pelajar dia dalam kelas menyebut namaku

" Who's Fara? " soal Khairy

Kesemua pelajar menunjuk ke arahku dan memandangku kecuali Emir. Emir hanya tersenyum sinis

" Can you help to teach other students on account subject? " soal Emir seolah mahu mengenakan aku

" Yes, of course! " jawabku dengan keyakinan sambil menjeling Emir yang berada di tepi papan putih

......

struggleWhere stories live. Discover now