Chapter 27

78 10 12
                                    

Hallo, UP UP UP lagi!!

Follow dulu ya sebelum baca, lalu vote dan kommen. maafkan semua typo ku dan semoga menghibur.

Happy Reading^^


Chapter 27

Semakin terhanyut oleh perasaan –Secretary


Sebelum meninggalkan depan apartemen, lelaki itu sempat menatap ke arah pintu apartemen Victor. Sayangnya Victor tidak dapat melihat wajahnya, karena sebagian wajahnya tertutup oleh masker hitam dan kepalanya yang ditutup dengan topi hitam.

"Kenapa pulang malam lagi?" tanyanya. Kali ini Victor terlihat membalas pelukan gadis itu.

Alih-alih menjawab Jane justru bertanya kembali. "Kenapa lo tau gue dalam bahaya?"

"Karena tadi kebetulan gue lihat dari jendela lo lari tergesa-gesa masuk gedung apartemen."

Tak!

Dengan reflek Jane mendorong lelaki itu hingga terpental ke dinding.

"Auh!" Victor menatap gadis itu binggung. Sementara Jane hanya melotot pada lelaki itu.

"Apaan sih lo! Uda gue selamatkan malah lo dorong!" ucap Victor sembari berjalan meninggalkan lorong pintu dan menuju ruang tamu.

Dengan pelan Jane melihat ke sekeliling ruangan. Apartemen dengan cat serba putih itu terlihat elegant. Gadis itu celingukan seraya mencari penghuni lainnya.

"Mana istri lo?" tanyanya ragu sembari melihat-lihat ke sekitar.

Sementara Victor hanya terkekeh mendengar pertanyaan konyol itu. Jane mulai melangkah menuju ruang tamu, meski sudah menjadi tetangga cukup lama, ini kali pertama Jane memasuki apartemen itu.

"Mana anak lo?" tanyanya lagi, "kok enggak ada foto keluarga?" lanjutnya sembari melihat sepanjang dinding yang polos tanpa satu pajangan fotopun.

Victor hanya terduduk santai dengan menyilangkan kedua tangannya di depan dada serta menatap gerak-gerik gadis itu. Jane terlihat sangat penasaran dengan isi apartemen miliknya. Matanya yang sedari tadi menjelajahi setiap sudut ruangan tanpa henti.

"Uda selesai traveling matanya?" tanya Victor santai.

"Eh!" Jane langsung tersadar dari kelakuannya yang norak itu.

"Serius nanya, mana istri lo?"

Victor langsung bangkit dari posisinya, mendekatkan tubuhnya pada gadis itu hingga membuat jarak diantaranya sangat dekat. Terdengar degup jantung Jane yang berdetak cepat. Dengan usil Victor mendekatkan wajahnya dan berbisik pada gadis itu. "Ini, di depan gue."

"Apaan sih." Jane mendorong tubuh Victor kuat, hingga membuatnya terduduk kembali di atas sofa.

"Kenapa? Kok salting gitu? Senang? Mau gue buat jantung lo berdetak lebih cepat lagi?" godanya santai.

"DASAR BUAYA! Gue aduin ke istri lo nanti," ancam Jane.

"Aduin la." Victor terkekeh.

Jane menatap Victor tajam dari ujung kaki hingga ujung rambutnya. Dalam hati mengutuk kesal lelaki itu.

"Pulang sana!" usir Victor.

Iya juga ya! Ngapain gue di sini lama-lama, batinnya.

Tanpa kata, Jane langsung berbalik badan dan melangkah menuju pintu. Tapi karena jahilnya Victor, ia sengaja menyandung gadis itu hingga terjatuh ke dalam peulukannya lagi.

SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang