Hallo teman-teman^^
Jane kembali lagii nihh, hehe..
Aku lagi galauu nii :( karna udah tengah malam, bingung mau ngapain jadinya nulis aja, eh malah dapat ide dan semakin lancar.. semoga teman-teman suka ya lanjutannya.. hehe.. #malah curhatt
Oh yaa.. bantu vote dan komen yaa.. siapa tau bisa dapat ide dari teman-teman :)
Happy Reading <3
Chapter 5
Menangis adalah cara aku melepaskan rindu pada mu yang jauh di sana -Secretary
Ddrrttt.. Ddrrttt...
"Ah! Sial!" umpat Jane yang merasa kesal karena harus menghentikan aktivitas makan malamnya setelah menerima pesan dari Kevin.
Kevin Theo
Jane yang cantik, manis, suka makan dan suka merepet, tolong jemput file di ruangan gue ya, map merah di atas meja sebelah kanan. Besok pagi mau gue bawa ketemu klien. Lo jemput filenya, besok siap-siap gue jemput untuk ketemu klien.
Jane Princella
HELLO BRO! Gila lo? Jam berapa sekarang? Jam 9 malam, perjalanan gue ke kantor 20 menit bro, lo pikir gue tinggal di basement kantor?
Kevin Theo
Terpaksa Jane Princella! Keadaan mendesak. Tolong ya! Please.. Besok gak sempat lagi. Gue lagi di luar kota. Besok pagi baru balik. Sedangkan janji dengan klien jam 7. Sudah ah bawel! Jemput aja.
Jane Princella
Nanti kalo gue diculik bagaimana? Hiks.. :(
Kevin Theo
Gak akan ada yang mau culik lo kali! Makan lo banyak gitu, rugi yang nyulik lo! Naik taksi aja ya, ongkos lo gue ganti deh nanti, trus nanti gue traktir makan deh!
Jane Princella
OK! DEAL!
Tanpa protes lebih lanjut, Jane menyetujui tawaran Kevin. Segera Jane meraih mantel hijau dan tas sandang hitam yang tergantung di balik pintu kamarnya. Tidak perlu mengganti pakaian, baju kaos dan celana olahraga panjang yang dikenakannya, masih layak untuk dibawa keluar rumah. Jane melangkah melewati lampu jalan yang menerangi kakinya hingga menuju jalan raya, Jane segera mencari taksi dan menuju perusahaannya.
***
"..."
"Apa sih lo! Selow aja kali, gak usah teriak gitu. Gue bisa pekak Jane," protes Lilis
"..."
"Eh, gue paling ngertiin lo ketimbang siapapun. Lagian lo aneh-aneh aja, ngapain sih suka dia sampe segitunya? Emang dia siapa lo? Kenal saja kagak," omel Lilis.
"..."
"Alah, kebanyakan nonton drakor lo. Kenapa engak lo samperin aja sih? Siapa tahu emang jodoh lo gitu kan, dari pada hanya lo tatapin setiap sore, kan sayang kalau keburu di gandeng orang," timpal Lilis.
"..."
Cklek
"Is! Dasar anak kurang ajar! Pertanyaan gue belum dijawab sudah dimatikan teleponnya," gerutu Lilis pada ponselnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secretary
General FictionSejak kepergian kakaknya, ia menjadi semakin cengeng. Menyalahkan diri sendiri atas kejadian itu. Hingga suatu hari, ia berubah 360 derajat. Perubahan yang membawa hidupnya menjadi lebih baik. Memiliki hidup yang di impikan bukanlah suatu kebetulan...