Chapter 4

508 73 84
                                    

Hallo teman-teman ;)

Jane kembali niii.. maap ya agak lama.. hehee.. hari ini aku ada bonus untuk kalian... TADAAA!!

Kevin Theo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kevin Theo


Cakep ga Kevin Theo?? manis-manis gitu yaa :p

Cussss.. lanjutin yaa baca ceritanyaa, semogaa teman-teman suka <3

Jangan lupa di vote dan komen ya

Happy reading^^


Chapter 4

Cuma liatin kamu saja aku sudah senang -Secretary


Tag! Tag! Tag! Tag!

Terlihat pemilik suara langkah sapatu kuda yang berjalan keluar dari lift, kaki yang putih dengan highhells merah muda yang membuatnya terlihat panjang, dibalut rok span hitam dan blazer cream dengan kemeja pink di dalamnya, "pagi semua," sapa gadis berambut ikal itu pada seluruh penghuni lantai delapan.

"WOW! Amazing! Pink! Ehm.. bagaikan bunga mawar yang sedang menari-nari," ujar Sulestian sembari menari-nari ala balet di depan meja kerjanya, "oh ya lupa, Pagi baby, muach," Sulestian membalas salam gadis itu meski telat tak lupa juga ia melemparkan kiss pada gadis itu.

"Hiaa!!" Tak! Tak! Tak! Tiba-tiba Lilis sudah berdiri di hadapan Jane bagai pahlawan yang menangkap kiss dari Sulestian dan membuangnya ke lantai serta menginjak-injaknya, "Eh lo, Sule! Jangan menodai darling gue ya!" gerutu Lilis dengan menatap  Sulestian sebal. Tidak mau kalah, Lilis mendapatkan tatapan tajam dari Sulestian.

"Hahaha.." ruangan pecah dengan tawa rekan lainnya melihat tingkah Lilis dan Sulestian yang seperti anak kecil di pagi hari. Sulestian yang friendly dan selalu bertingkah konyol untuk menghibur orang-orang disekitarnya. Meski di juluki pria gemulai, Sulestian banyak di sukai rekan lainnya. Karena sifat perhatian dan enak di ajak bercandanya selalu membuat orang-orang merasa nyaman berada di dekatnya, sedangkan Lilis yang tidak pandai mengontrol emosinya, terkadang membuat mereka terlihat seperti berantam. Namun karena perpaduan tingkah konyol keduanya, seisi ruangan merasa terhibur. Tidak heran selalu ada adegan mengemaskan dari kedua rekannya itu.

"Eh, ini?" tanya Jane heran, terlihat bingkisan makanan yang terletak di atas meja kerja miliknya. Hari ini tanggal.. Jane segera meraih kalender yang terletak di atas meja, tangan kanannya menunjuk sederet angka yang berbaris rapi di atas kertas putih itu. Ehm..

"Hari ini tanggal 25," ujar Lilis sembari melihat tanggal pada layar ponselnya. Jane mengangguk. Masih menjadi misteri bagi Jane dengan bingkisan makanan yang selalu Jane dapatkan di tanggal 25 setiap bulannya. Awalnya Jane berpikir hanya keisengan rekan kerjanya, namun sudah satu tahun lamanya Jane selalu menerima bingkisan itu. Mungkin gue harus cari tahu, batinnya.

SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang