Haii! hai! hai!
Maaf ya lama tak update, tapi chapter x ini agak panjang dari biasanya, langsung aja ya, tapi ingat, follow dan vote dulu yaa, siip? komen juga sekalian,
Happy Reading guys!^^
Chapter 22
Pertemuan Kedua yang Mengejutkan –Secretary
"Aaaa!!" teriak Jane.
Byurr!
Gadis itu kini tercebur ke dalam kolam renang.
Dengan spontan lelaki yang tadinya sedang serius menelpon langsung menerjunkan diri ke dalam genangan air tersebut untuk menyelamatkan Jane.
Kini Jane tidak lagi menyadarkan diri, gadis itu memang payah dalam berenang.
Dengan segera ia menggendong gadis itu ke atas pinggiran kolam renang, ia berusaha menyadarkan gadis itu, tapi tetap saja Jane tidak memberi reaksi akan segera sadar, hingga akhirnya ia memutuskan untuk memberikan nafas buatan dan di saat yang bersamaan Jane langsung menyemburkan air ke muka lelaki itu dan akhirnya gadis itu kembali sadar.
Dengan pandangan yang berbayang, Jane kembali memastikan sosok yang ada di hadapannya. Beneran dia apa gue mimpi? ucap Jane dalam hati.
"Lo enggak apa?"
Jane masih terdiam dalam posisinya, sesekali menguncang kepalanya yang terasa berat serta menarik kembali fokus pandangannya pada lelaki di hadapannya.
"Hallo! Lo enggak apa-apa?" ujarnya sembari menepuk lembut pipi gadis itu.
"Iya," jawab Jane samar.
Melihat keadaan Jane yang basah dan kemeja putih tipis yang dikenakannya membuat semuanya terlihat jelas, lelaki itu langsung melepas jasnya dan menutup badan Jane dengan jas abu tersebut.
Beberapa saat setelah Jane benar-benar sadar, lelaki itu memapah Jane untuk bangkit dan menemaninya hingga kembali ke kamar. Selama perjalanan menuju kamarnya, masih di gedung yang sama, namun terasa jauh bagi Jane karena suasana yang canggung.
Oh my God! Apa yang harus gue katakan? Memalukan sekali, jaket kemarin aja belom gue balekin, sekarang malah jasnya yang gue bawa lagi, batin Jane.
Ting!
"Terima kasih!" ujar Jane tegas, hingga terkesan membentak serta menundukkan setengah badannya. Kemudian dengan tergesa-gesa ia melarikan diri dari lelaki itu dan meninggalkannya sendirian di dalam lift.
Tingkah konyol gadis itu membuat lelaki itu menggeleng dan tersenyum tipis. Aneh, batinnya.
***
Pagi ini Jane menemani Kevin ke perusahaan Crown group menyelesaikan semua kontrak, semua pembahasan kerjasama sudah mereka sepakati, pagi ini kehadirannya hanya untuk menandatangani hitam di atas putih.
Usai dari perusahaan tersebut, Jane dan Kevin singgah ke salah satu cafe yang tidak jauh dari sana, dengar dari isu, itu adalah cafe terlaris di daerah tersebut.
"Wah, aneh sekali rasa makanannya, kenapa bisa serame ini ya? Jangan-jangan pakai pelet lagi?" ujar Jane.
"Hust! Mulut lo! Nanti ada yang denger lo di tuntut lagi!" tegas Kevin.
"Ehee! Biarin, toh juga enggak ada yang ngerti," jawab Jane pelan.
"Iya juga sih! Ehm, tapi gue pikir ini cukup enak," balas Kevin seraya menikmati suapan terakhir dari hidangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secretary
Fiksi UmumSejak kepergian kakaknya, ia menjadi semakin cengeng. Menyalahkan diri sendiri atas kejadian itu. Hingga suatu hari, ia berubah 360 derajat. Perubahan yang membawa hidupnya menjadi lebih baik. Memiliki hidup yang di impikan bukanlah suatu kebetulan...