Hallo, aku Up lagi, tanpa basa basi seperti biasa, follow, vote dan komen ya,
Btw di part ini mengungkap sesuatuu, hehe
Happy Reading^^
Chapter 23
Semakin Sering Bertemu –Secretary
Cherry terlihat kaget melihat kedua gadis yang memanggilnya itu. Dengan pelan gadis itu melangkah mundur dan melarikan diri, tapi aksinya gagal karena salah satu dari gadis itu sengaja menyandungnya hingga terjatuh.
Cherry semakin panik, ia merasakan sakit yang luar biasa, perlahan pandangannya semakin buram hingga akhirnya semua menjadi gelap.
"Bu! Bu!" secara samar suara terakhir yang di dengar oleh Cherry sebelum semuanya menjadi benar-benar gelap.
***
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan, malam ini Kevin dan Jane akan tiba di Indonesia. Karena mendapatkan kabar bahwa adiknya masuk rumah sakit, Kevin langsung menuju rumah sakit.
"Jangan panik Vin, gue yakin Cherry akan baik-baik saja," ucap Jane.
Lelaki itu masih terdiam, namun terlihat jelas kegelisahan dari raut wajahnya. Cherry sabar ya, Abang akan segera tiba, batinnya.
Sesampai di rumah sakit Kevin langsung menuju kamar rawat adiknya. Jane tidak berkomentar, ia hanya mengikuti ke mana Kevin pergi. Jane tahu bahwa Kevin sangat menyayangi adiknya, namun ini kali pertama bagi Jane melihat Kevin yang begitu panik dan gelisah, sangat berbeda dengan kepribadiannya yang tenang, santai, suka bercanda seperti biasanya.
Bahkan ketika kena marah sama kolega atau batal kerjasama dengan kolega penting ia tidak pernah terlihat sepanik ini.
Untungnya Cherry tidak apa-apa, hanya butuh istirahat meski gadis itu terlihat lemas terbaring di atas ranjang. Jane hanya dapat melihat gadis itu dari balik pintu, pertama kali ia melihat Kevin menangis di depan adiknya.
"Ehm,"
Jane terkejut dan spontan melirik ke asal suara itu. Sepasang matanya terbelalak, membentuk bulat yang sempurna. Benar-benar tidak percaya dengan sosok yang menghampirinya.
"Lo ngapain di sini?" teriak Jane kaget.
"Sst! Ribut lo! Ini rumah sakit!" bisik lelaki itu. Dengan cepat Jane menutup mulutnya dengan kedua tangan.
"Vic, tolong antar Jane pulang ya, gue harus jagain Cherry di sini," ujar Kevin yang kini sudah berdiri di depan pintu dengan kedua mata yang terlihat sembab dan memerah.
"Oke Bro!"
Jane terlihat binggung dengan hubungan kedua lelaki tersebut. Mereka saling kenal? Bodohamat la! Ucapnya dalam hati.
"Lo jangan lupa istirahat, jangan sampai adek lo bangun malah lo yang sakit, ya sudah gue duluan ya, bye." Pamit Jane.
Kemudian Victor mengikuti langkah Jane. Gadis itu tetap berjalan lurus dengan badan tegap di sepanjang koridor rumah sakit.
"Lo ngapain ikuti gue!" gertak Jane.
"Siapa yang ngikutin lo? Gue juga mau balik."
"Trus ngapain lo masih di sini?"
"Ya iyalah, arah pintu keluarkan di sana, ih!" Victor berjalan meninggalkan Jane sendirian.
Setelah sampai gerbang depan, Jane terlihat sedang menunggu taksi. Sayangnya sekarang sudah jam sebelas malam, akan sangat susah untuk mencari taksi.
![](https://img.wattpad.com/cover/237164177-288-k599814.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretary
Fiksi UmumSejak kepergian kakaknya, ia menjadi semakin cengeng. Menyalahkan diri sendiri atas kejadian itu. Hingga suatu hari, ia berubah 360 derajat. Perubahan yang membawa hidupnya menjadi lebih baik. Memiliki hidup yang di impikan bukanlah suatu kebetulan...