Chapter 9

315 52 23
                                    

Hello guys^^

I'm back. Sorry kelamaan updatenya. hehehe..

Semoga semuanya sehat dan happy selaluuu yaa.. Oh ya, cerita kali ini hanya tentang Jane yang pindahan rumah ya.. silahkan di baca..

Jangan lupa di vote dan tinggalkan komentar ya <3

Happy Reading manteman^^


Chapter 9

Meski tidak sedarah, kalian adalah satu-satunya keluarga yang aku miliki -Secretary


"Ayok Nek kita pulang," ajak Jane yang kini sudah berdiri di samping sang nenek dan menggandeng manja tangan wanita itu. Mereka berjalan menuju gerbang depan, tak jauh setelah melewati pos security, tiba-tiba sebuah mobil rolls-royce phantom hitam berhenti di hadapan mereka. Sesaat setelahnya, si pemilik mobil menurunkan kaca mobil itu.

"Kevin,"

"Ayok gue antar Jane," ujar Kevin dari dalam mobil mewah miliknya.

"Ha? Engak salah dengar gue?" tanya Jane kembali.

"Ayok cepatan! Kasihan Nenek lo nunggu kelamaan. Mumpung gue lagi mau ke daerah sana juga," ajak Kevin lagi. Lelaki itu keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil bagian penumpang untuk Ibu Rita, "silahkan Nek," tawarnya ramah.

Ibu Rita tersenyum pada lelaki itu dan menerima tawaran tersebut. Engak apa deh! Mumpung dapat tumpangan gratis, haha, batinnya. Jane segera menyusul wanita itu masuk ke dalam mobil mewah milik Kevin.

"... Baby, I'm dancing in the dark with you between my arms
Barefoot on the grass, listening to our favorite song
When you said you looked a mess, I whispered underneath my breath
But you heard it, darling, you look perfect tonight

Well I found a woman, stronger than anyone I know
She shares my dreams, I hope that someday I'll share her home
I found a love, to carry more than just my secrets
To carry love, to carry children of our own
We are still kids, but we're so in love
Fighting against all odds
I know we'll be alright this time
Darling, just hold my hand
Be my girl, I'll be your man
I see my future in your eyes ..."

"Terima kasih ya Nak, sudah mau anterin Nenek dan Jane pulang," ujar Ibu Rita menenggelamkan lantunan musik Perfect milik Ed Sheeran yang terputar sedari tadi.

"Sama-sama Nek, sebagai makhluk sosial kita memang harus saling membantu," senyum Kevin, sementara pandangannya melirik Jane dari spion yang tergantung di tengah atas dashboad, "iya kan Jane?" timpal Kevin.

"Ha? E...m.. iya," Jane terbata.

"Haha.. bagus-bagus! Masih ada anak muda yang berbudi pekerti baik di zaman sekarang ini," ujar wanita itu. Apa? Budi pekerti baik? Haha.. Nenek belum tahu aja seberapa menyebalkannya makhluk satu itu, batin Jane.

"Ah, Nenek bisa aja," balas Kevin ramah. Ya ampun, kesambet apa tu makhluk? Kenapa tiba-tiba jadi ramah gitu? Menggelikan! Jane mengernyitkan alis heran.

"Nak siapa namanya? Apa kerja satu perusahaan dengan Jane,"

"Aduh Nek! Dia itu bo.."

"Iya Nek. Saya junior Jane dan nama saya Kevin, hehe," sambar Kevin ramah. WHAT? APA? JUNIOR? Gila sumpah! Fix ni anak benaran sudah GILA! gerutu Jane dalam hati.

"Aduh Nek, sebenarnya dia itu pimpin.."

"Pimpinan teknisi di perusahaan, ya! Saya pimpinan teknisi di perusahaan, em.. bukan bagain yang besar kok, hanya tim kecil saja, haha," cengir Kevin yang membuat Jane tercengang dan tak mengerti apa yang sedang lelaki itu pikirkan.

SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang