Sejak kepergian kakaknya, ia menjadi semakin cengeng. Menyalahkan diri sendiri atas kejadian itu. Hingga suatu hari, ia berubah 360 derajat. Perubahan yang membawa hidupnya menjadi lebih baik. Memiliki hidup yang di impikan bukanlah suatu kebetulan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dapat salam dari Jane ni, stay di cerita ini teruss yaa katanya :'D
Aku up lagi niii.. seperti biasa, jangan lupa follow ya, lalu vote dan tinggalkan komentar anda di setiap chapter iniii.. dngan begitu teman-teman sudah dukung aku, maap kalo masih banyak typo, akan di edit nanti, hehe..
Ayuk halu bersama, hihi..
Happy Reading guys <3
Chapter 10
Selain kasih sayang ibu, kasih sayang nenek juga tiada tara -Secretary
Ting Tong!
Tiba-tiba semua terdiam, setelah terdengar bunyi bel dari luar apartemennya. Semua merasa heran, di hari pertama pindahan, Jane sudah kedatangan tamu.
"Gue saja yang buka pintunya,"
Cklek!
"..."
"Siapa Sis?" Jane berjalan menghampiri Siska dari ruang makan.
Cklek
"Tetangga sebelah, katanya suara kita terlalu ribut, hehe," cengir Siska.
"Oh, gitu amat, sampe di samperin," balas Jane.
"Siapa?" tanya Ibu Rita ketika mereka tengah memasuki ruang makan.
"Enggak ada kok, ayok kita lanjutin makan saja," Jane mengalihkan perhatian dan mereka melanjutkan makan malam seperti tidak terjadi apa-apa. Tanpa menghiraukan himbauan tetangganya.
"Gue cuci piring ya," ujar Siska. Ketika acara makan bersama telah berakhir.
"Gue bantu Sis," lanjut Jane.
"Gue bantu lap meja, kalo begitu," sambung Lilis.
"Nenek buang sampah kalau begitu," timpal Ibu Rita.
"Jangan Nek! Sudah malam, nanti Jane saja yang buang,"
"Enggak apa sayang, Nenek kan naik lift, lagian lampu juga masih terang di luar," wanita tua itu menuju samping wastafel, ia meraih dua bungkus sampah yang berada dalam plastik merah.
"Hati-hati Nek," timpal Siska.
Ibu Rita melangkah ke pintu depan, dengan dua kantong plastik merah di tangannya, ia menuruni gedung tingkat itu dengan lift dan menuju tempat pembuangan sampah yang ada di samping gedung tersebut. Usai memilah sampah sesuai jenisnya, wanita itu mencuci tangan dan melangkah kembali menuju apartemen cucunya.