Sejak kepergian kakaknya, ia menjadi semakin cengeng. Menyalahkan diri sendiri atas kejadian itu. Hingga suatu hari, ia berubah 360 derajat. Perubahan yang membawa hidupnya menjadi lebih baik. Memiliki hidup yang di impikan bukanlah suatu kebetulan...
Aku update ya, semoga setelah off lama part ini bisa menghibur dan mengobati rasa rindu teman-teman,
Ingat di follow, vote dan komen ya,
Happy Reading^^
Chapter 20 Polos dan sederhana –Secretary
Tidak terasa 6 jam 50 menit telah berlalu, saat ini Kevin dan Jane telah mendarat di bandara Sydney. Tanpa menunggu lama, setelah mengambil bagasi seorang pria paruh baya dengan pakaian jas hitam sudah menunggu kedatangan mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Welcome to Sydney," ujar pria itu.
"Thank you Sir," balas Kevin, seraya berjabat tangan.
Sementara di belakang Jane hanya tersenyum dan sedikit menunduk tanda hormat. Lelaki paruh baya itu menuntun mereka menuju ke mobil yang sudah standby di depan gedung bandara tersebut. Kevin dan Jane benar-benar dilayani dengan baik.
"Siapa dia Vin? Pak Iwan?" bisik Jane dari kursi penumpang.
"Ya enggak lah bego!" bisik Kevin kembali pada gadis di sebelahnya.
"No! Saya bukan Pak Iwan. Saya hanya supirnya saja," ujar pria itu.
"Wah! Bisa bahasa Indonesia!" kaget Jane. Kevin melotot kaget ke arah Jane.
"Iya bisa loh, kampung halaman saya juga di Indonesia,"
"Ooh," Jane dan Kevin ber o ria.
"Dari muda saya sudah di sini, cuma ya waktu muda suka bergonta-ganti pekerjaan,"
"Jadi kerja dengan Crown group sudah lama?" tanya Kevin.
"Sekitar tujuh tahun yang lalu mulai bekerja dengan Crown group," ujarnya, sementara pria itu masih dalam fokus menyetir.
"Tapi, apa supir di Sydney semua berpakaian jas?" tanya Jane penasaran.
"Tentu,"
"Wah! Kalau di Indondesia begini jadi enggak bisa bedain dong siapa direktur dan siapa supirnya," Jane terkikik, "apa lagi kalau direkturnya kayak Kevin, yang ada dikira supir," gadis itu terkekeh.
"Eh! Enggak sopan kamu!" ketus Kevin.
Dari depan, pria paruh baya itu ikut tertawa, "Eh Pak! Kalau saya diposisi Bapak, sudah saya pecat gadis ini," lanjutnya.
"Benar sih Pak, tapi kasihan saja dan dia bukan gadis, dia janda tujuh anak," sambar Kevin.
"Seriously?"
"No! Im single! Jangan percaya dia," bela Jane.
Kevin hanya bisa tertawa geli melihat kepanikan Jane.
"Oh, ini mau langsung ke penginapan atau mau singgah dulu Pak?"
"Langsung saja, biarkan si janda ini bisa istirahat sebelum malam berjumpa Pak Iwan," goda Kevin. Sementara di sebelah Jane sudah melotot ke arahnya. Kevin hanya bisa terkekeh menatapnya.
Lima belas menit perjalanan akhirnya mereka tiba di Skye hotel yang merupakan hotel berbintang lima, hotel ini juga milik Crown group perusahaan property yang akan bekerjasama dengan Kevin nantinya.
Gila! Ini hotel mewah banget, pengen nangis rasanya, nginap hotel bintang lima gratis di Australia, wajib bikin Lilis iri nih, batin Jane. Sementara pandangannya menjelajahi seluruh sudut hotel mewah tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini card kamarnya, ini silahkan disimpan Pak Kevin, jika ada keperluan silahkan hubungi saya, panggil saja saya Al," Al menyerahkan dua buah kartu kamar dan secarik kertas yang berisi nomor telepon miliknya.
"Baik, terima kasih Pak Al," ujar Kevin sembari menerima kartu tersebut.
"Terima kasih Pak Al," sambung Jane.
Al pergi meninggalkan mereka setelahnya.
"Istirahat dulu ya janda tujuh anak, nanti jam sembilan gue jemput ke kemar lo," ucap Kevin.
Takk!
Dengan semangat Jane menginjak kaki Kevin dan berlalu meninggalkannya, tak lupa juga gadis itu merebut kartu kamar miliknya dari genggaman Kevin.
"Auh! Mau ke mana bego! Lift-nya arah sini," teriak Kevin.
Tanpa menoleh dan berkata, Jane langsung berbalik arah dan berlalu melewati Kevin begitu saja. Gadis itu langsung berjalan ke arah lift dan menuju kamarnya.
---
Segitu dulu ya, semoga suka ya, jangan lupa vote dan komennya ya,
Thanks teman-teman yang masih setia menanti cerita ku, lope you guys :*