Sejak kepergian kakaknya, ia menjadi semakin cengeng. Menyalahkan diri sendiri atas kejadian itu. Hingga suatu hari, ia berubah 360 derajat. Perubahan yang membawa hidupnya menjadi lebih baik. Memiliki hidup yang di impikan bukanlah suatu kebetulan...
Beberapa chapter kedepan akan bahas seputar perjalanan bisnis Jane ya. Semoga kalian bisa ngerasain seperti lagi travelling bareng Jane ya, hihihii, mumpung masih corona, kita travellingnya virtual sajah bareng Jane. hehe :p
Cuss langsung saja yuk, by the way jangan lupa vote dan komennya ya,
Happy Reading^^
Chapter 19 Hidup butuh petualangan –Secretary
Akhirnya Jane dan Kevin sudah menginjakkan kaki di bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gadis itu mengenakan kaos putih yang dipadu dengan rok biru sebetis, serta sepatu sport yang membalut kedua kakinya. Meski sederhana, namun tidak memudarkan kecantikannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kemudian gadis itu menaiki eskalator sembari menarik koper pink miliknya. Sementara lelaki yang bersamanya menggenakan pakaian santai, kaos putih yang dibalut cardigan di luarnya, celana jeans panjang dan sepatu sport yang menutupi sepasang kakinya. Dengan pakaian santai yang membuatnya tidak terlihat seperti seorang pimpinan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah check in, mereka segera menuju proses pemeriksaan. Hingga mereka menunggu kedatangan pesawat yang akan mereka tumpangi di ruang tunggu bandara.
"Oh ya dong, gue kan harus ganti gaya biar selalu terlihat keren," lelaki itu mengedipkan sebelah matanya.
"Terus, ngapain lo ikut-ikut gue pakai baju putih?"
"Ya dong, biar couple gitu," goda Kevin.
"Is!" gadis itu membuang muka pada lelaki di hadapannya.
Sembari menunggu, Jane memasang earphone pada kedua telinganya. Mendengarkan lantunan musik milik Ed Sheeran. Sementara lelaki di hadapannya sedang mempelajari biodata milik kolega yang akan dijumpai malam nanti.
Lima belas menit berlalu, akhirnya pesawat mereka tiba, Jane segera berberes dan menuju dalam pesawat, begitu juga dengan Kevin. Mereka sudah siap untuk melalui perjalanan yang panjang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan antusias dan mood yang 100% berbunga-bunga. Gadis itu tidak sabaran untuk menginjakkan kaki di negara ibu kota Canberra. Negara yang terkenal dengan hewan berkantung, kangguru. Salah satu kota terbesar yang akan dihampiri adalah kota Sydney yang terkenal dengan pusat bisnis propertinya. Yang membuat Jane semakin antusias adalah berjumpa dan melihat secara langsung dengan orang-orang bersuku Aborigin, yang merupakan penduduk asli Australia.
"Lo senang?" tanya Kevin, ketika pesawat sudah mulai stabil mengudara.
"Senang dong! Perjalanan pertama gue ke Australia," jelasnya, sementara pandangannya menatap ke luar jendela. Menikmati gumpalan-gumpalan awan yang terlihat seperti kapas.
"Kayak permen kapas," ujar Jane.
Kevin tersenyum, selalu itu kalimat yang lo ucapkan setiap kali naik pesawat, batinnya dalam hati.
Cklek!
Gadis itu memotret gumpalan awan yang mengagumkan baginya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa yang akan lo lakukan selama di sana?" tanya Kevin kembali.
"Banyak! Gue mau hirup udara di sana banyak-banyak, gue mau ngerasain rasa air di sana bagaimana sensasinya, gue pengen ngerasain bagaimana rasanya nyembrang di zebra cross Australia, pengen coba gimana rasa mie instan di sana," cengir gadis itu.
"Ha? Lo enggak salah? Ke sana hanya untuk itu? hirup udara? Minum? Nyembrang? Itu semua bisa lo lakukan di Indonesia kali," remeh Kevin.
"Ah! Lo enggak tahu, pokoknya beda!" bantah Jane, kemudian gadis itu menyandarkan kepalanya pada dinding pesawat dan memejamkan kedua matanya, tak lupa earphone yang kini sudah terpasang di telinganya.
Kevin tersenyum binggung dengan pemikiran gadis di sebelahnya. Begitu sederhana hal yang diinginkan gadis tersebut. Sederhana, namun berarti baginya. Gue akan buat lo lupa sama dunia lo yang sebenarnya, batin Kevin. Kemudian ia juga memejamkan kedua matanya dengan posisi badan sedikit mengarah pada gadis di sebelahnya.
---
Segitu dulu ya, hehe, ini masih tentang keberangkatan saja. hehe.. penasaran selanjutnya bagaimana? tetap pantau update secretary ya, hehe
jangan lupa di follow, vote dan komen ya teman-teman. ingat jaga kesehatan selalu,