Chapter 3

626 88 163
                                    

Hallo teman-teman.. 

Apa kabar?? semoga semuanya sehat selalu ya.. hari ini aku mau upload foto Jane nih, semoga kalian suka ya. 

Jane Princella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jane Princella


Nah, bagaimana Jane cantik gak?? Oh ya, jangan lupa di vote dan komen ya, mau kasih saran, semangat, kritikan, ide cerita juga boleh. dipersilahkan^^

Aku lanjut ya cerita ini, semoga teman-teman semua suka. 

Happy reading <3


Chapter 3

Karna cinta setiap orang bisa berubah -Secretary


Air hujan sudah turun dari langit tanpa bintang malam ini, Jane bahkan belum mendapatkan taksi, sekarang ia harus mencari tempat berteduh karena hujan semakin deras membasahi kepalanya. Ia berlari mencari tempat teduh dengan tas sandang yang digunakan untuk melindungi kepalanya, tiba-tiba langkahnya terhenti ketika langkah si pemilik sepatu pantofel itu berhenti di hadapannya.

"Kevin," ucap Jane kaget dengan orang yang ada di hadapannya.

"Gue antar pulang ya," ujar Kevin dengan sedikit berteriak, suara hujan yang deras membuat suara Kevin tenggelam di dalamnya. Jane mengangguk tanpa berpikir panjang. Kevin memayungi Jane berjalan menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari halte bus.

"Nih, lap dulu badan lo," ucap Kevin sembari melemparkan handuk putih ke arah Jane ketika mereka sudah berada di dalam mobil.

"Gak apa Vin, nanti juga kering sendiri kok. Thanks ya, sudah mau antarin gue pulang," balas Jane sembari membasuh lengan bajunya yang basah.

"Yah, gue sih gak masalah. Kalau emang lo mau nunjukkin dalaman lo yang sexy itu," goda Kevin seraya menunjuk tubuh Jane dengan dagunya.

Jane menyambut instruksi dagu Kevin yang mengarah pada tubuhnya, "Dasar mesum!!" Jane melotot kepada Kevin dengan cepat ia menutupi badannya menggunakan handuk yang ada di tangannya. Ah sial! Kenapa pula hari ini gue pakek baju kuning dengan dalaman merah, malah hujan lagi, kan jadinya tembus, batinnya.

"Hahaha.. boleh juga," goda Kevin lagi.

Jane kembali menatap Kevin sinis, "diam lo! Awas kalo lo ber.." ucapan Jane terputus, ia tersontak mendorong badannya ke belakang hingga punggungnya bersentuhan dengan sandaran kursi dan matanya terpejam ketika badan Kevin tiba-tiba mendekat padanya, Deg! Deg! Deg! "lo.. ma..mauu.. nga.. pain Vin?" bisik Jane terbata-bata, suaranya terdengar bergetar.

"Gue mau.. safety belt bego! Lo pikir gue mau ngapain?" ucap Kevin tertawa kecil.

Jane lekas membuka kedua matanya dan kembali menatap Kevin sebal. Kemudian Jane tersipu malu dan memalingkan pandangannya ke arah luar jendela. Aduh Jane, jangan aneh-aneh pikiran lo! Kebanyakan nonton drakor kayaknya gue, batinnya.

SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang