•Thirteen || Kantor Nathan•

64.2K 4.8K 158
                                    

Hehe

Hai

Gys gys

Kenapa aku baru sadar kalo disetiap part pasti ada kesalahan😭

Di part rumah sakit & part what disana gw cerita dari Bandung ke Jakarta pake jet sedangkan di Bandung 'katanya' gada bandara😭

Terus di part Rizal si Jack ngomong Rizal di Paris sedangkan Rizal ada di London. Ga lama si Rizalnya ngomong dia ada di Jerman 😭

Hiks. Aku kenapa?😭

And. You know?. Bunga sakura adanya di Jepang😭. Aku ganti jadi bunga Mugunghwa😭

Sebagai permintaan maaf aku update:(

So, happy reading:)

😭😭😭

Mendengar mereka semua termasuk teman teman Gibran akan ke Korea membuat Vina sangat senang. Bibirnya terus melengkungkan senyuman manis

"Ayo kita ke kantor." Ajak Nathan tiba tiba.

"Packing nya bisa malam aja." Sela Nathan saat melihat Gibran hendak membuka mulutnya.

Vina mengangguk, ia membalas uluran tangan Nathan membiarkan Abang tertuanya menarik lembut tangannya.

"Abang, Dad, Oma, opa, sama kakak kakak yang lain Vina berangkat dulu." Pamit Vina pada semua orang

"Hati hati di jalan."

"Jangan ngebut bang!"

"Jangan pulang malam"

"Jangan lupa beri adikmu makan"

Ucapan demi ucapan diucapkan oleh mereka. Nathan hanya berdehem singkat sebelum ucapan lainnya masuk ke dalam gendang telinganya.

-o0o-

"Ayo masuk!" Ajak Nathan

"Wah. Gede banget bang!" Kagum Vina

Nathan terkekeh kecil, ia menarik tangan Vina lembut masuk ke dalam perusahaan.

"Selamat pagi tuan."

"Selamat datang tuan."

Nathan hanya mengangguk. Vina menggenggam erat tangan Nathan serta mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Nathan saat melihat beberapa wanita berbaju kurang bahan menatapnya tajam.

Nathan yang mengetahui kegelisahan Vina akhirnya mengganti dengan merangkul pinggang Vina.

"Jangan tatap adikku seperti itu jika tidak ingin mata kalian hilang."

Suara Nathan menggema membuat yang lain menunduk takut.

Nathan menuntun Vina agar masuk ke dalam ruangannya

"Kamu duduk dulu di sofa, sebentar lagi akan ada yang membawakan es krim." Ucap Nathan lembut.

Mendengar kata es krim membuat Vina berbinar. Ia mengangguk lalu duduk di sofa dengan menatap Nathan yang sedang sibuk dengan sebuah kertas bertulisan tak dapat ia mengerti.

Gevina and BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang