Hai🖤
Selamat membaca
Jangan lupa vote dan komentar
"Nanti ikut Abang sama Daddy pulang, ya?"
Nathan tersenyum, mengelus lembut rambut panjang sang adik dengan sayang. Vina memandangnya dengan kedua bola matanya yang bulat.
"Pulang ke mana?"
Nathan tersenyum, "ke rumah kita," katanya begitu lembut nan penuh kebahagiaan.
"Di mana?"
"Ada di Jakarta sayang," jawab Nathan.
"Tapi kok Abang bisa ada di Bandung sih?" Tanya Vina kembali
"Abang lagi kerja," jawab Nathan lagi.
"Abang kerja apa?" Tanya Vina polos.
Nathan terkekeh, membawa tubuh mungil Vina ke dalam pangkuannya, menciumi pipinya gemas membuat Vina terkekeh geli
"Daddy di mana?" Tanya Vina heran.
"Masih tidur." Jawab Nathan acuh. Jika ada Daddy, pasti dia selalu memonopoli Vina. Huh, menyebalkan.
-o0o-
Jakarta, Pukul 08.00
~Kamar Jackson~
"Hp gue di mana sih?" Jack mencari ponselnya kesana kemari.
Ia membuka laci pintu dan mendapati ponselnya ada di sana. Dengan kesal ia mengambilnya dan membuka WhatsApp terlebih dahulu.
Banyak pesan masuk tapi yang menarik perhatiannya hanya pesan di grup keluarganya
Alcatraz Fammily
Duda
DNA.doc
Jackson mengunduh file itu dan membacanya dengan teliti. Matanya membulat dengan jantung yang berpacu dua kali lipat.
Dad, apa maksudnya?
Duda :
Baca yang teliti
Bg Nthn :
Adikku disini bersamaku
Berdua tanpa ada yang menggangu
Yeah. My sister, Vina
Aku akan segera ke sana
Duda :
Bawa adik adik mu
Jack bergerak cepat turun dari kasur dan berlari ke kamar adik adiknya
DUG DUG DUG
"BUKA PINTU KALIAN SEKARANG!!!" Teriak Jack tak sabaran
"Apaan sih. Berisik!" Leo keluar dengan pakaian rapi
"Apaan?" Gibran keluar dengan pakaian santai
"Buka grup keluarga sekarang!" Teriak Jack kesal.
Dengan tak rela, mereka membuka grup keluarga. Raut yang tadinya datar berubah menjadi terkejut saat membaca pesan
"Bersiap siaplah, kita akan ke Bandung sekarang!!"
-o0o-
"Makan yang banyak sayang," Daddy menyuapi Vina dengan sesekali memberi kecupan gemas di pipinya.
Nathan di buat kesal dengan pemandangan itu, benar saja Daddy tak membiarkan Nathan menyentuh adiknya seujung kuku saja.
"Mau susu."
Dengan cekatan Daddy menuangkan susu ke dalam gelas panjang yang sudah disiapkan olehnya.
"Ini, pelan pelan, nak..."
Brak! Brak! Brak!
Daddy menatap Nathan, menggerakkan kepalanya menyuruh pria itu membuka pintu yang diketuk secara brutal.
Nathan membuka pintu dengan kuat hingga hampir melepaskannya, wajah ketiga adiknya langsung terlihat olehnya.
"Berisik. Kalian mengganggu sekali." Ketus Nathan, ia kembali kepada sang adik yang masih termenung menatap ketiga pria tadi.
Gibran yang pertama kali mendekat, ia memeluk erat tubuh mungil Vina.
"Abang Gibran?" Panggil Vina.
Gibran tak bisa lagi menahan air matanya. Air matanya lolos begitu saja saat Vina memanggilnya.
Ikatan anak kembar memang kuat!
"Twin nya Gibran udah kembali. Gibran kangen Vina." Gumam Gibran.
Vina mengangkat tangan kanannya mengelus rambut lebat Gibran membuat sang empu mengeratkan pelukannya.
"Jangan pergi lagi." Lirih Gibran.
"Iya, Vina ga bakalan pergi kok," jawab Vina.
Leo yang mulai jengah menarik paksa kerah belakang baju Gibran.
"Lama banget. Gantian lah," kesal Leo.
Gibran hanya menatap datar abangnya itu. Leo duduk di depan Vina.
"Inget ga Abang siapa?" Tanya Leo.
Vina menggeleng dengan wajah polosnya membuat Gibran dan Jack tertawa terbahak bahak, sungguh hal yang langka!
Leo menatap tajam wajah adik dan kakaknya dan melembutkan tatapannya saat menatap Vina.
"Abang Leo." Ucap Leo
Vina terlihat berfikir sejenak. Dahinya berkerut samar. Matanya membulat karna ingat.
"ABANG SINGAA!!!". Teriak Vina antusias
Leo tertawa dan membawa Vina ke dalam pelukannya. Mengecup puncak kepalanya bertubi tubi menyalurkan kasih sayang.
"RAWRRRR." Leo menggelitik pinggang Vina membuat Vina tertawa terbahak bahak. Yang lain hanya tersenyum
Sekarang Jackson yang mendekat ke arah Vina.
"Abang ganteng!" Puji Vina.
Jack tertawa, mencium kening adiknya dan memeluknya. Ia menggeram tertahan saat merasakan tubuh Vina yang kurus dan mungil.
"Jangan memonopoli anakku." Dad datang dan langsung duduk di sebelah Vina. Terlihat kekesalan di wajah pria paruh baya itu.
"Dad cape ya?" Tanya Vina
Daddy hanya menggeleng dengan senyuman. Vina mendekat dan mencium pipi Daddy.
"Supaya semangat lagi." Ucap Vina lugu. Daddy tersenyum lebar dan mengangguk
"Vina. Abang belum di cium kamu loh?"
"Vina Dad sudah tua"
"Vina, Dad bau"
"Vinaaaa. Abang juga mau"
"Abang ih"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gevina and Brothers
AcakAlcatraz Series (First story) Gevina Aurelia. Ternyata memiliki nama belakang Alcatraz. Wah, bagaimana ceritanya?? INI CERITA REVISIAN, JADI EMANG KOMENTAR SAMA CERITANYA GK NYAMBUNG😭😭😭😭😭🙏🏻🙏🏻🙏🏻💪🏻💪🏻💪🏻
