-o0o-
Bel pulang sekolah berbunyi membuat para siswa siswi berhamburan keluar kelas.
"Vin, aku duluan ya!" Pamit Agatha.
"Iya, hati hati di jalan!" Ucap Vina.
Agatha hanya mengacungkan jempolnya.
Kini Vina hanya bersama Gibran, sedang menunggu Abang abangnya menjemputnya.
"Eyyoo!!" Yang ditunggu tunggu datang, tapi hanya Louis.
"Abang Leo mana?" Tanya Vina.
"Di sono. Abang kesini cuma mau ngomong sama kalian, kalian pulang duluan aja," kata Louis.
"Emang Abang mau ke mana?" Tanya Vina.
Louis mengacak poni Vina dengan gemas, "mau latihan buat turnamen voli," jawabnya dengan suara lembut.
"Oh. Ayo sayang kita pulang!" Ucap Gibran tak mau berlama lama.
Vina mengangguk, mendekatkan dirinya ke arah Louis lalu mencium pipi pria itu.
"Dadah." Louis tersenyum melihat kedua adiknya yang menghilang dari pandangannya.
-o0o-
"Abang. Kita beli es krim dulu yu!" Ajak Vina antusias.
Melihat betapa antusiasnya Vina, mau tak mau Gibran harus menurutinya.
"Ayo, kita ke kedai eskrim deket kampusnya bang Jack sama Abang Daniel!" Ajak Gibran.
"Ayo ayo!" Ujar Vina antusias.
Gibran menggandeng tangan Vina menyebrangi jalanan. Butuh waktu sekitar tiga puluh menit untuk sampai di kedai eskrim.
"Kamu mau rasa apa?" Tanya Gibran.
Vina berpikir, ia hanya diperbolehkan memakan tiga rasa, namun didepannya banyak sekali pilihan.
"Vina mau Stroberi, vanila, sama mango". Akhirnya pilihannya jatuh.
"Ga mau coklat?" Tanya Gibran.
Biasanya perempuan suka dengan yang namanya coklat, tapi kenapa Vina tidak mau es krim coklat?
"Vina ga suka coklat, enek!" Jawab Vina.
" Owh. Okey." Gumam Gibran cukup terkejut, karena Vina juga tidak suka matcha.
Kembaran Vina itu segera memesan yang Vina inginkan.
"Abang ga makan es krim?" Tanya Vina lugu.
" Abang ga suka es krim," jawab Gibran lembut.
Vina memiringkan kepalanya, pait amat hidup kakaknya ini
"Kenapa?" Tanya Vina.
"Terlalu manis!" Jawab Gibran.
Vina mengangguk paham
"Abang pinjem hp!" Pintanya dengan tangan yang terulur.
Gibran memberikan ponselnya yang berlogo apel digigit serta memiliki tiga kamera berwarna abu abu.
Vina mulai mengunduh banyak permainan.
Biarin kuotanya abis. Bang Gibran bisa beli lagi kok! Batinnya berteriak jahat.
"Permisi, ini pesanannya!" Seorang pelayan datang dan menyajikan es krim pesanan Vina.
"Udah dulu maen game nya. Sekarang makan es krimnya!" Ucap Gibran.
Vina mengangguk lalu menyuapkan es krim sedikit demi sedikit
---
Ilysm
KAMU SEDANG MEMBACA
Gevina and Brothers
RandomAlcatraz Series (First story) Gevina Aurelia. Ternyata memiliki nama belakang Alcatraz. Wah, bagaimana ceritanya?? INI CERITA REVISIAN, JADI EMANG KOMENTAR SAMA CERITANYA GK NYAMBUNG😭😭😭😭😭🙏🏻🙏🏻🙏🏻💪🏻💪🏻💪🏻
