•Twentyfive || Cerita•

33.2K 2.7K 193
                                    

"Abang..."

Gibran mengerjap, sayup sayup ia mendengar suara seorang perempuan di telinga sebelah kirinya.

"Vina?" Gibran berujar dengan suaranya yang serak, pria itu baru saja terbangun dari tidurnya yang nyenyak.

Ketiduran adalah tidur paling nyenyak.

"Abang ayo makan, cuci muka dulu sana..."

Gibran bergumam, mencari posisi nyaman memeluk sang adik dengan wajah terbenam di lekukan lehernya. Gibran menghirup dalam dalam aroma tubuh Vina yang begitu candu untuknya.

"Abang huu, laper nih."

Gibran langsung tersadar saat itu pula.

-o0o-

"ABANG! AYAM VINA!"

Vina memekik, wajahnya memelas melihat Louis memakan ayam goreng miliknya.

"Louis!" Suara tegas itu membuat Louis tertawa kikuk, "maaf ya sayang," pria itu beralih memberikan ayamnya pada Vina membuat sang adik tersenyum lebar.

"Daddy, kak Geo bilang suka sama Vina."

PRANGG!!

Vina tersentak, gadis itu berubah kaku kala melihat suasana ruang makan berubah menjadi sangat suram dan gelap.

"Vina salah ya...?"

Daddy menghela nafas, mengelus elus kepala sang putri dengan sayang.

"Vina ga salah kok, Daddy sama Abang yang salah, maaf ya nak..."

Vina tersenyum dan mengangguk.

"Sekarang cerita sama Daddy, kak Geo suka sama Vina?"

Vina mengangguk, "katanya begitu, terus kak Geo juga sama kaya Abang, suka cium cium Vina."

Suasana ruang makan bertambah suram.

"Hmm, minum susu abis itu ke kamar sama Daddy ya.."

Nathan mencium seluruh permukaan wajah Vina dengan sayang membuat gadis itu tertawa lepas.

"Kalau belum kenyang makan aja ayam punya Abang."

Vina menggeleng, setelah menghabiskan susunya gadis itu dituntun oleh Daddy agar ke kamarnya.

"Jadi, yang mana si Geo Geo itu?"

"Dia lebih tampan kah dari aku?"

Gibran menelan ludahnya dengan sulit.

"Habis kamu Geo..."

Gevina and BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang