Hai guys
Happy reading!!
Jangan lupa vote dan komentar
-o0o-
Setelah mendengar cerita dari Gibran, Nathan merasa bersalah karna meninggalkan Vina tanpa pengawasan.
Ia melirik jam yang menunjukkan pukul 13.30
Kakinya melangkah masuk ke dalam kamar pribadi miliknya di ruangan.
Disana, terdapat Vina yang terlelap begitu nyaman tertidur tanpa tau bahwa dirinya dalam bahaya. Tangannya mengelus kepala adiknya lembut.
Nathan merogoh ponselnya menelpon bawahannya.
"Halo tuan?"
"Cek cctv ruangan saya, temukan pria berpakaian serba hitam. Bawa ke hadapan saya." Ucapnya tegas.
"Baik tuan!"
"Eunghhhh. Abang!" Vina melenguh lalu membuka matanya.
"Iya, Abang di sini." Jawab Nathan sambil mengecup singkat kening Vina.
"Laper..." Rengeknya manja.
"Abang ambilin makanannya dulu." Vina hanya mengangguk menurut.
Nathan keluar dan masuk membawa wadah makan berukuran agak besar untuknya dan adiknya makan.
Vina duduk di pangkuan Nathan Karna pria itu yang menyuruhnya.
"Ayo buka mulutnya!" Ucap Nathan.
Vina mengangguk dan mulai makan dengan lahap disuapi oleh Nathan.
"Abang ga makan?" Tanya Vina.
Nathan hanya menggeleng. Melihat Vina makan dan kenyang membuatnya ikut kenyang.
Bisa gitu ya?.
-o0o-
Hari ini. Hari yang sangat ditunggu tunggu Vina.
YA, HARI INI MEREKA AKAN KE KOREA!!!!
"Halo, aku Vina!"
Vina memperkenalkan dirinya pada Sandra yang baru pertama kalinya bertemu.
"Hai, gue Sandra." Sandra menjabat tangan Vina dengan pelan.
Vina, Cia, dan Sandra duduk tenang menunggu para lelaki yang masih bersiap siap.
Grandpa sengaja menggunakan jet pribadi keluarga Alcatraz agar tak menunggu terlalu lama.
Butuh waktu hampir delapan jam-an guna sampai ke Seoul, Korea Selatan. Mereka memilih tidur sepanjang waktu dan hanya akan bangun saat makan saja.
Sore hari di bawah langit negeri ginseng, Vina dan yang lainnya tiba di Korea dengan selamat sentosa.
Grandpa menyewa beberapa mobil guna mengantar mereka menuju hotel tempat mereka menginap selama di sana.
"Kapan lagi ini gue, jalan jalan gratis, fasilitas luar biasa..."
Cia berguling guling di kasurnya dengan Sandra.
"Gue seneng banget watu Vina bilang ketemu keluarga kandungnya. Dia sebelum itu prihatin mulu gue liatnya."
"Untung keluarganya baik banget luar biasa." Sahut Sandra.
Cia mengangguk, gadis itu menatap langit langit dengan pandangan menerawang.
"Vina... Gue bersyukur banget temenan sama dia..."
"Hm, gue juga."
Sedangkan yang dibicarakan kini sedang santai santai saja memakan keju yang dibawakan grandpanya.
"Besok kita liat bunganya ya sayang, sekarang kita istirahat dulu."
"Hm."
🙂🤳🐕🙏🏻🕷️😭
[SUDAH DIREVISI]
KAMU SEDANG MEMBACA
Gevina and Brothers
RandomAlcatraz Series (First story) Gevina Aurelia. Ternyata memiliki nama belakang Alcatraz. Wah, bagaimana ceritanya?? INI CERITA REVISIAN, JADI EMANG KOMENTAR SAMA CERITANYA GK NYAMBUNG😭😭😭😭😭🙏🏻🙏🏻🙏🏻💪🏻💪🏻💪🏻
