-o0o-
" Si Geo mulai aktif ya bund?"
-Anton & Vando-"Pagiku cerahku."
"Matahari bersinar."
"Kugendong tas merah ku."
"Di pundak..."
Anton bernyanyi dengan riangnya di koridor kelas sepuluh.
"SELAMAT PAGI SEMUAA!!" Vando memotong lagu Anton dengan teriakkannya.
Siswa siswi yang melihat keduanya terkekeh kecil. Kelakuan keduanya sudah menjadi sarapan rutin bagi mereka, jadi jangan heran jika keduanya dijuluki.
'Kembar beda emak bapak'
"Woy, kembar!" Panggil Anton saat melihat Gibran dan Gevina yang sudah duduk di tempat masing masing.
"Nyaut!" Jawab Gibran.
"Liat Georila ga?" Tanya Vando.
"G!" Jawab Gibran singkat.
"Abang, pinjem hp!" Ucap Vina dengan suara imutnya.
Gibran memberikan ponselnya pada Vina, membiarkan adiknya bermain game dengan riang.
"Oh my God, are you kidding?" Tanya Vando tak santai.
Vina memandang Vando malas, tangannya mendarat di paha kanan pria itu.
PLAK!!
"ADOOHHH!!". Teriak Vando kesakitan.
Hei, ditabok di paha itu sakit.
"Bagus!" Ucap Gibran dengan bangga.
"Lanjutkan prestasimu Vina!". Ucap Anton juga girang
PLAK!!!
" ADOOHHH!!". Kini giliran paha sebelah kirinya yang di tabok
Dan pelakunya adalah Georila.
"Asyu lu Georila Sakit ogeb!!" Kesal Vando.
"Gue Geovano, bukan Georila!" Ucap Geo dingin.
Pria itu dengan santai duduk di meja yang berhadapan langsung dengan Vina.
Vina berusaha santai walau jantungnya kembali berdetak dua kali lipat.
Te amo!
Kata kata itu terus mengulang di telinganya.
Drrttt drrrtttt
Ponsel yang digenggam Vina berdering menandakan ada yang menelpon. Tertulis 'Kingkong Obat Nyamuk'. Di sana
"Abang, kingkong obat nyamuk siapa?" Tanya Vina polos.
Gibran terdiam. Ia mengambil ponselnya lalu sedikit menjauh.
"Halo!"
"Apa?"
"Motor gue mogok, jemput sini!" Ucap pria di sebrang sana.
"Mogok kenapa?" Tanya Gibran.
"Ngambek dia, ga di kasih minum bensin!" Jawabnya lagi.
Gibran menghela nafas.
"Sekarang lu di mana?" Tanya Gibran.
"Di hati mu!" Jawab Louis alay.
"Jawab yang bener kingkong!" Kesal Gibran.
"..."
"Gue ke sana sekarang!" Ucap Gibran datar.
"Sayang, Abang jemput bang Louis dulu ya, motornya mogok!" Ucap Gibran pada Vina.
Vina mengangguk. Gibran mendekat lalu mencium kening Vina singkat.
"HATI HATI. JANGAN SAMPE GELENG SEMUT!" Teriak Vando.
Geo duduk di kursi tempat Gibran, mendekatkan wajahnya ke arah telinga Vina membuat gadis itu merinding saat nafas pria itu menggelitiknya.
"Jawaban kemarin apa?" Bisiknya pelan.
Vina meneguk ludahnya kasar.
"Vi-vina mau i-izin dulu sama a-abang!". Jawab Vina gugup.
Geo terkekeh, ia mengecup pelan pipi Vina lalu menjauh.
"GEOOOOOOO!!!"
Teriakkan dari Vando dan Anton mengejutkan Vina, gadis itu mengelus pelan dadanya.
Untung masih berdetak!
"Si Geo mulai aktif ya bund?". Ucap si monyet kembar bersamaan
-o0o-
Cogan (gak) Berkelas
Antonio:
Ya Allah, nama grup nya
berdosa sekali😌Vando:
Apa? Iri bilang BabuGibran:
Monyet kembar jangan
berantem. Ga baikGeovano:
Antonio:
ASTAGHFIRULLAH
SIAPA YANG EDIT?!!!😡Vando:
YANG NGEDIT KELUAR SINI
KITA WAR!!🔥🔥SEMUANYA
SAMPAI JUMPA DI PART SELANJUTNYA!!!
🦋🦋🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
Gevina and Brothers
AléatoireAlcatraz Series (First story) Gevina Aurelia. Ternyata memiliki nama belakang Alcatraz. Wah, bagaimana ceritanya?? INI CERITA REVISIAN, JADI EMANG KOMENTAR SAMA CERITANYA GK NYAMBUNG😭😭😭😭😭🙏🏻🙏🏻🙏🏻💪🏻💪🏻💪🏻