Vina dan Agatha saat itu tengah berbincang dengan riang, ketika hendak turun tangga Vina memaksa Agatha agar menunggu Nathan untuk menggendong Agatha menuruni tangga.
"Kamu tunggu sini ya Tha, aku panggilin Abang Nath dulu."
"Gapapa Vin, tuntun aku aja, perut aku berat banget."
Agatha dengan lembut meminta Vina menuntunnya saja. Agatha sering sekali kelelahan karena perutnya yang besar.
Sayang, tinggal beberapa anak tangga hingga mencapai lantai bawah, seorang pelayan dengan sengaja mendorong Agatha hingga terjatuh.
Vina bisa menjaga keseimbangannya, sedangkan Agatha sulit berdiri dengan kondisi tubuhnya saat itu.
Di tengah hujan deras malam itu, Vina berteriak melihat darah mengalir di sela kaki Agatha.
Teriakkan Vina membuat semua orang datang, dan Nathan segera menggendong Agatha, membawanya begitu cepat.
###
"DOKTER! DOKTER TOLONG LEBIH CEPAT!"
Nathan berteriak, menggenggam tangan Agatha yang terasa begitu dingin.
"Sayang, operasi saja ya?" Nathan menyentuh kepala Agatha, namun sang istri menggeleng.
Nathan menangis, menangis keras seperti anak kecil, sedangkan Agatha hanya tersenyum dengan lemah.
"Nyonya, silahkan mulai mendorong..."
Nathan merasa dunianya berhenti, mendengar dan menyaksikan Agatha merintih benar benar membuatnya tak bisa bernafas.
Nathan membiarkan tangannya dicengkeram oleh Agatha, Nathan terus mencium kening Agatha yang basah oleh keringat.
Sedangkan diluar sana, banyak orang menunggu dengan risau. Bahkan Sandra dan Gibran yang sedang cuti juga datang, padahal keduanya masih merasakan jet lag.
Sedangkan Geo memeluk tubuh Vina yang bergetar. Gadis itu melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Agatha didorong hingga jatuh dari tangga.
Didalam sana, Agatha berusaha menahan matanya agar tetap terbuka, wanita itu menatap bayinya yang sedang ditepuk tepuk oleh dokter.
Beberapa menit berlalu, Agatha mulai menangis melihat bayi kecilnya tak bergerak sama sekali.
"ANAKKUU, HUAAAAA ANAKKUU!!"
Tangisan dan teriakkan Agatha terdengar hingga luar, mereka ikut menangis mendengarnya.
"Agatha..." Sandra limbung, dan Gibran dengan cepat menahannya.
"ANAKKU! DOKTER, PUTRAKU!"
Nathan memukul kuat kepalanya, pria itu menekan dadanya saat ia tak bisa bernafas.
"Eeeee, OEEEEEE OEEEE!!!"
Mendengar tangisan bayi, Agatha langsung menoleh, tangannya langsung terentang.
Dokter memberikan bayi yang dibungkus kain itu pada Agatha.
Agatha memeluknya dengan lembut, "putra mama, bayi mama, malaikat mama..."
Mungkin, bayi kecil itu terganggu mendengar tangisan Agatha yang keras.
"Terimakasih sudah bertahan sayang..." Nathan menyentuh bayinya dengan amat sangat perlahan.
Badai kala itu membawa perubahan besar, dari hari ke hari, mansion Alcatraz selalu ramai dengan teriakkan, tangisan, dan juga tawa dari bayi Agatha dan Nathan.
Arkana Nazen Alcatraz
Cucu pertama keluarga Alcatraz yang dimasa depan nanti akan menjadi orang terkuat untuk melindungi keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gevina and Brothers
RandomAlcatraz Series (First story) Gevina Aurelia. Ternyata memiliki nama belakang Alcatraz. Wah, bagaimana ceritanya?? INI CERITA REVISIAN, JADI EMANG KOMENTAR SAMA CERITANYA GK NYAMBUNG😭😭😭😭😭🙏🏻🙏🏻🙏🏻💪🏻💪🏻💪🏻