02. TERLUKA

6.4K 591 11
                                    

Sorry for typo:)

Happy Reading
....

Roy berhasil meninju wajah Dirga, ah, rasanya Roy puas sekali. Dan, saat Roy sekali lagi akan meninju wajah remaja di genggamannya sekarang, Dirga berhasil menangkisnya.

Dirga mendongak perlahan dan menatap tajam lawannya kini, lalu tersenyum licik. "Jangan bangga dulu bisa pukul muka gue." Tanpa mau berlama-lama, Dirga mengeluarkan sebuah pisau lipat dari saku celananya.

Sejenak Roy tampak kaget, namun secepat kilat Roy langsung mengubah mimik wajahmu menjadi biasa-biasa saja. "Pengecut!"

"Lo pasti takut 'kan karna gue keluarin pisau ini?"

"Cih! Gue nggak akan pernah takut dengan pisau begituan, bangsat!" ucap Roy sembari membalas tatapan lawannya saat ini demgan tak kalah tajam.

Kedua remaja saling mengintimidasi satu sama lain. Roy menoleh ke arah teman-temannya yang sedang melawan geng Rajawali.

"GUE NGGAK AKAN NYERAH WALAU LO PAKE SENJATA!" teriak Roy tak takut pada Dirga.

Srett!!

Dirga langsung mengarahkan pisaunya ke lengan Roy, meski Roy sempat menghindar namun pisau tersebut tetap mengenai lengan hoodie yang dikenakan oleh Roy.

Sejenak Roy tertegun, namun beberapa detik kemudian ekspresinya langsung berubah dingin. "Jujur, lo udah bikin gue marah, Dirga."

BUGH! BUGH!!

BRUK!!

SRETT!!!

"ARGHH!!"

Teriakan itu mengema hingga mengundang seluruh antesi dari geng Rajawali dan Alastor. Roy memukul Dirga tanpa henti, pisau lipat yang tadi di tangan Dirga telah Roy dilempar jauh ke samping.

"Gue lihat, lo juga berani bikin temen gue luka. Tanpa lo sadar lo udah buat singa jantan ini bangun, Dirga." Bisik Roy pelan mengintimidasi Dirga.

Lantas, Roy membalikan tubuh Dirga menjadi terlungkup, dan langsung memutar kedua tangan Dirga ke belakang hingga terdengar suara tulang yang patah.

Sebagian anak Rajawali yang masih baik-baik saja meringis nyeri saat melihat kedua tangan ketuanya dengan mudah dipatahkan oleh Roy selaku ketua Alastor.

KREKK!!

"ARRGHH!! GILA SAKIT BANGET!"

Zakri yang tersadar atas sikap Roy telah kehilangan kontrol dalam dirinya segera menghampiri Roy.

"Udah, Bos! Lo bisa bikin dia mati," ucap Zakri seraya menarik tubuh Roy untuk menjauh dari Dirga.

Dengan napas tersengal-sengal, Roy berkata. "Bodoamat! Gue nggak peduli kalau dia mati!"

Zakri menatap Dirga yang telah sekarat dalam kondisi mengenaskan hanya diam saja. Hidung berdarah, mata kebiruan pun bengkak, dan bisa Zakri yakini jika kedua tangan Dirga patah. Uh, menyakitkan sekali.

"Woi! Kalian apa cuma berdiri di sana tanpa mau nolongin ketua kalian yang udah sekarat atau mau kita habisin juga?" ucap Zakri pada anak geng Rajawali yang terdiam mematung.

DOENTE [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang