Sorry for typo:)
Happy Reading
.
.
.Apakah di dalam hidup Roy, salahkah ia meminta kepada Tuhan untuk memberinya hidup yang bahagia?
Salahkah ia meminta sebuah cinta dan kasih sayang dari keluarganya?
Roy lelah dengan hidupnya, yang selalu dipandang salah dan di benci. Sebenarnya apa salahnya? Kenapa mereka membenci Roy?
Entahlah, Roy juga tidak tahu. Sama seperti pagi ini, Roy dibuat sakit lagi karna ucapan Ayah dan Abangnya, yaitu Davin.
"Lo kenapa sih?! Rese gue liat muka lo tuh tiap hari," ucap Davin kesal.
Roy menunduk takut. "Maaf bang..." Cicit Roy.
"Buang makanan sampah lo itu ke bak sampah sono!" Tunjuk Davin pada tong sampah di dapur.
Roy mengigit bibirnya. "Tapi, itu buat Abang sama Ayah!" Ucap Roy pelan.
"Gue masaknya enak kok," tambah Roy seraya mengangkat kepalanya.
Davin menatap tajam manik Roy. "Udah gue bilang berkali-kali, jangan pernah kasih makanan buatan lo ke gue?! Karna. gue.gak.sudi.makan.makanan.lo!" Ucap Davin tajam dan sarkas.
Pranggg.
Davin langsung menjatuhkan nampan yang berisi dua piring yang sudah Roy isi dengan makanan lezat yang Roy masak sendiri berada di genggaman Roy.
Roy mundur beberapa langkah karna terkejut. "Ngeselin banget sih!?" Ucap Davin dan langsung berlalu dari hadapan Roy.
Hendra menatap tajam Roy. "Saya juga gak sudi makan makanan buatan kamu! Batu banget sih udah dibilangin juga." Ucap Hendra langsung melengos pergi dari hadapan Roy.
Roy langsung menitiskan air mata nya ke bawah lalu ia menunduk. "Salah gue apa sih?! Segitu amat mereka gak suka sama gue!?" Ucap Roy lirih.
Tak lama setelah itu Bi Ara yang baru pulang kampung kemarin terkejut melihat piring pecah lalu makanan nya berserakan yang di hadapan Roy. Dan... Kaki Roy berdarah.
"Yaampun Roy kaki kamu berdarah!?" Ucap Bi Ara terkejut.
Roy menatap Bi Ara dengan tetesan air mata yang masih terjun di wajahnya, lalu tersenyum tipis.
Bi Ara langsung berlari ke arah Roy dan langsung membawa Roy ke sofa yang berada di ruang tengah.
"Kamu duduk di sini dulu, ya? Bibi mau beresin itu dulu!" Ucap Bi Ara langsung pergi lalu membersihkan kekacauan yang terjadi pagi ini.
Hari ini adalah hari minggu jadi Roy tak bersekolah, dan Ayah lalu Abangnya (Davin), tak pergi ke kantor dan tak pergi ke kampus. Semuanya berada di dirumah kecuali, Rey dan Delon.
Sekarang mereka berdua sedang berlibur di Bali untuk 3 hari. Rey sebenarnya hanya menemani Delon.
Setelah beberapa menit, datanglah Bi Ara bersama kotak P3k. Darah terus mengalir dari kaki Roy. Kakinya terluka karna terkena pecahan piring yang di buang oleh Davin di lantai tadi, namun Davin tak menyadari jika pecahan piring itu mengenai kaki Roy.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOENTE [END]✅
Teen Fiction[SEDANG PROSES REVISI] "Kenapa gue dibenci?" Hanya ada seorang remaja menyedihkan yang memiliki saudara kembar tak seiras tengah mengharapkan cinta dan kasih sayang keluarganya. **** Hello, gaes! Welcome back di cerita ketigaku, xixi. I hope u like...