30. Ternyata?!

4.8K 383 34
                                    

Sorry for typo:)

Happy Reading
.
.
.

Malam ini, Roy membawa seluruh anak Alastor ke restoran setelah membagi makanan dan uang untuk berpesta sebentar.

Mereka sekarang berada di lantai khusus, dan pastinya yang membayar adalah Roy.

"Kalian makan aja, tenang nanti gua yang bayarin!" Ucap Roy dengan senyum lebar.

Zakri menatap binggung sahabat nya ini untuk ke sekian kalinya. "Roy..." Panggil Zakri dengan sangat pelan.

Roy menoleh dan tersenyum tipis. "Kenapa?" tanya Roy.

Zakri meletakkan sendok makananya lalu menatap intens manik Roy. "Lo yang kenapa?" Tanya Zakri balik.

Roy sadar kemana arah tujuan pembicaraan Zakri tersebut. Dan ia pun memutuskan mengalihkan tatapannya ke arah lain.

"Roy jawab pertanyaan gue?!" Ucap Zakri pelan.

Namun sang empunya tak menjawab pertanyaan Zakri justru ia hanya diam menatap seluruh temannya yang sedang asik sendiri.

"Gue nyadar, dari tadi lo terus ngelamun. Terus dikit-dikit senyum dan omongan lo terus ngelantur. Gue tau ada yang aneh dari lo dari tadi. Walaupun gue minim akhlak, tapi gue tau mana temen gue yang lagi sakit!" Ucap Zakri tegas namun pelan. Dan itu mampu membuat hati Roy merasa terharu.

Sadar diri juga lo, Zak:>. Author~

Roy menoleh menatap manik Zakri yang memenangkan. "Sorry, gua juga gak tau kenapa gua kek gini." Jawab Roy pelan dengan senyum tipis.

Zakri menghela napas berat. "Ingat, Roy! Kami selalu ada buat lo, kapanpun lo butuh bantuan." Ucap Zakri.

Roy mengangguk lalu tersenyum samar.
"Makasih!" Gumam Roy.

"Bos, makasih banyak ya udah sering traktir kami semua hehe," ucap Zidan seraya tersenyum lebar menampakkan deretan gigi putihnya.

"Iya, Bos! Makasih banyak ya!" Ucap semua anak Alastor termasuk Axsa, Arthur, Arion, dan Dipta seraya tertawa renyah. Kecuali Zakri yang hanya diam.

Roy tersenyum manis. "Selama kalian bahagia, itu gak masalah buat gua!"

****

Roy sekarang sudah berada di perkarangan rumahnya. Tadi, seluruh anak Alastor sempat berfoto bersama dengan Roy. Karna di resto itu ada juru kamera jadi tak perlu repot-repot.

Roy tertawa pelan melihat dirinya yang tersenyum tanpa beban dibalik foto itu. Dan ia bergaya seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Disana semua anak Alastor merangkul Roy dengan senyum bahagia. Mereka tampak bahagia sekali di sana.

"Ini bakal jadi kenangan terakhir gua buat kalian semua hehe!" Ucap Roy seraya tertawa miris.

Hari ini adalah hari yang sangat berharga bagi Roy. Ia berkumpul bersama teman-temannya. Ia tak akan melupakan hari ini, dimana hari ini ia sering tersenyum dan tertawa.

Roy menepuk-nepuk wajahnya. "Ayo, Roy. Lu harus masuk sekarang." Ucap Roy pada dirinya sendiri.

Roy melirik arloji yang ia pakai lalu meneguk ludah kasar. Sekarang sudah jam 12 malam tepat.

DOENTE [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang