33. END - TAMAT

9.4K 462 83
                                    

Sorry for typo:)

Happy Reading
.
.
.

"Dia lagi koma selama enam hari, dan dia butuh pendonor jantung. Ayah dan kedua anak nya kesana-kemari untuk mencari pendonor jantung selama enam hari ini. Tapi, nihil. Dan kondisi Abang mu semakin memburuk, detak jantungnya melemah!"

Jedarrr!!!


Bagai petir di siang bolong, hati Roy merasa tertusuk mendengar berita itu dari Dokter Billy. Roy mengeluarkan cairan bening dari pelupuk matanya.

Seketika semua orang yang berada di ruangan yang cukup luas itu diam seribu bahasa. Zakri menganga tak percaya.

"Apa dia akan selamat, Dok?" tanya Roy dengan mata yang mulai berembun seraya berusaha mendudukan dirinya.

"Jangan duduk, baring aja! Lo masih lemes tuh," ucap Arthur yang entah sejak kapan berada di samping Zakri.

Roy menggeleng pelan lalu tersenyum tipis. "Gua mau duduk!" Ucap Roy serak, dan Arion yang juga berada di sebelah Roy membantu Roy untuk duduk.

Sekarang Roy sudah berada di posisi duduk. "Dok...." Panggil Roy untuk membuyarkan lamunan sang Dokter.

Dokter Billy terkesiap. "Ah iya, Abang mu akan selamat jika ada yang mendonorkan jantungnya untuk Abang mu Davin, Roy!" Jawab Dokter Billy pelan dengan senyum hangat.

Roy terdiam sebentar dengan air mata yang sudah meluncur deras. Dan....





"Saya mau jadi pendonor nya, Dok! Saya mau donorin jantung saya!" Ucap Roy pelan namun tegas dengan air mata yang meluncur deras tapi Roy mengatakannya dengan senyum manis miliknya.

"HEH! JANGAN GILA LO, ROY!" Ucap Zakri tak terima jika sahabatnya akan mendonorkan jantung miliknya.

Dokter Billy membulatkan matanya lalu menggeleng cepat. "Enggak! Saya gak mau kamu donorin jantung kamu, Roy! Karna besok kamu akan di operasi... penyakit mu sudah terlalu parah!" Ucap Dokter Billy tegas.

Roy tersenyum kecut. "Untuk apa di operasi, Dok? Saya mau sembuh, tapi.... gak ada orang yang menginginkan keberadaan saya di sini, Dok! Mereka benci sama saya, Dok. Jadi apa saya harus bertahan di dunia ini?" Ucap Roy serak dengan nada suara yang bergetar.

"Bos, jangan tinggalin kita!" Ucap Geri dengan mata yang berembun.

"Kita semua ada disini untuk elo, Bos!" Ucap semua anak Alastor dengan nada suara yang bergetar.

Roy menoleh ke samping di mana ia melihat anak Alastor sedang menahan tangisnya di depan dirinya. Roy tersenyum lebar, "Makasih..."

"Kamu harus bertahan, Roy!" Ucap Dokter Billy.

Roy menggeleng lirih. "Saya sudah bulat dengan keputusan saya, Dok!" Ucap Roy lirih pada Dokter Billy.

Zakri mencengkram bahu Roy pelan lalu langsung memeluk tubuh kurus dan pucat itu dengan erat. "Jangan tinggalin gue, Roy! Jangan...." ucap Zakri lirih seraya menangis di balik bahu nya Roy.

Bodoamat, ia keliatan cengeng di depan anak Alastor. Zakri juga manusia yang memiliki hati dan perasaan. Jadi ia boleh menangis juga, kan?

DOENTE [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang