Sorry for typo:)
Happy Reading
....Di SMA Jayapura Mulia yang letaknya berada di Jakarta Pusat, ada seorang remaja laki-laki tertidur nyaman di atas ranjang UKS yang tertutup oleh tirai biru dongker itu.
"Heh, Bos! Mau sampe kapan lo rebahan di situ? Orang udah pada selesai baris semua kok," ucap seorang yang baru selesai ikut upacara senin.
Merasa terganggu remaja laki-laki itu terbangun dan menguap sebentar di depan temannya tanpa rasa malu.
"Buset! Lebar amat tuh mulut nguap," candanya.
Remaja itu meregangkan otot-otot tubuhnya yang tegang, lalu menatap sinis seseorang itu. "Apaan sih, Zak?"
Seseorang yang dipanggil 'Zak' tersebut mendengus kesal. "Yaelah, bukannya bilang makasih atau apa kek oleh udah bangunin, eh malah disinisin!"
"Bacot lo! Minggir sana, gue mau lewat,"
"Ampun kanjeng mulia Raja, mukanya jangan galak-galak amat dong, jadi takut nih saya," canda Zakri lagi dengan gelagat lawaknya.
"Lo napa sii, Zak?! Kesambet poci yang suka terbang di taman belakang, iya?!"
"Hehe ... sorry-sorry, Roy. Gue lagi bahagia aja makanya demen isengin ama lo,"
****
Setelah keluar dari ruang UKS bukannya langsung masuk ke kelas, Roy dan Zakri justru mampir sejenak ke kantin langganan mereka untuk mengisi perut kelaparan mereka. Dengan tangan yang dimasukkan semua ke dalam kantong celana seragamnya, remaja yang bernama Roy tersebut berjalan santai menyusuri tiap meja kantin yang sepi.
Ya jelaslah sepi, ini 'kan jam masuk pelajaran pertama.
"Buk, pesen kayak biasa, yaa!"
"Siap, Mas Roy!"
Zakri hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya ini. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya makanan pesanan Roy dan Zakri pun datang.
Roy segera melahap baksonya dengan cepat. Melihat temannya yang makan tanpa jeda, Zakri memperingati Roy. "Pelan-pelan aja kali, nggak ada yang minta juga kok,"
Roy mendongak dan menatap Zakri. "Sorry, gue laper banget soalnya," sahutnya tak enak hati dan langsung mengubah cara makannya dengan perlahan.
"Emangnya lo nggak ada makan di rumah?" tanya Zakri penasaran, dan Roy hanya menggeleng seadanya.
Sejenak Zakri menatap sendu ketua geng motor sekaligus sahabatnya ini. Hanya ada beberapa hal yang diketahui Zakri tentang keluarga Roy meski belum seutuhnya.
Acara sarapan pun berakhir, Roy dan Zakri sudah kenyang. Akan tetapi, saat Roy hendak menikmati jus mangga kesukaannya tiba-tiba ada menjewer keras telinganya.
"A-duh Buu, sakit!" pekik Roy spontan dan langsung memegang telinganya.
"Berani kalian, ya!? Ini udah jam masuk tapi kalian masih santai aja di kantin, hah!" ucap seorang guru wanita yang sedang piket.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOENTE [END]✅
Teen Fiction[SEDANG PROSES REVISI] "Kenapa gue dibenci?" Hanya ada seorang remaja menyedihkan yang memiliki saudara kembar tak seiras tengah mengharapkan cinta dan kasih sayang keluarganya. **** Hello, gaes! Welcome back di cerita ketigaku, xixi. I hope u like...