14. Tunangan Kakak Gue

3.1K 343 6
                                    

Sorry for typo:)

Happy Reading
.
.
.

Hari menjelang sore, di pantai yang sangat sejuk ada seorang pemuda berdiri dan sedang berdiam diri untuk menikmati pemandangan matahari yang akan terbenam.

Ia adalah Roy. Semenjak pulang sekolah tadi, ia tak langsung pulang ke rumah justru mampir ke salah satu pantai yang cukup indah.

Pikiran Roy berkelana dan berhenti pada kejadian tadi pagi di mana Kakaknya menolak mentah-mentah sarapan darinya tadi.

Roy mengembangkan senyum tipis. "Gue peduli sama mereka, selalu aja di bilang gak guna." Ucap Roy pelan.

"Tapi gak papa lah ... mau gimana pun respon mereka, gue harus tetap semangat untuk dapetin perhatian dan kasih sayang mereka semua!" ucap Roy mantap.

"Gue gak mau dibenci terus menerus!" tambahnya lirih seraya menunduk.

Tiba-tiba ia teringat sesuatu. Roy memegang perutnya pelan. "Lu kenapa sih?" tanya Roy menatap baju seragamnya seakan-akan bertanya pada perutnya.

Roy menghela napas ringan. "Ada apa dengan perut gue ya?"

****

Roy menaiki kuda besinya dengan kecepatan sedang. Roy melihat pemandangan malam kotanya yang cukup indah.

Drrtt ... drrtt!

Ponsel Roy berbunyi menandakan adanya panggilan masuk. Roy menepikan motornya lalu mengangkat panggilan tersebut.

"Halo?"

" ... "

"Sharelock."

" ... "

"Gak papa lu urus urusan penting lu aja, thanks infonya!"

Tutt.

Roy memutuskan sambungan via telepon tersebut. "Bangsat!" umpat Roy datar.

Roy melajukan motornya ke lokasi yang sudah dikirim oleh si penelepon tadi pada Roy.

"Beraninya-beraninya lu ganggu punya Kakak gue!"

****

Di sebuah gang kecil dengan penerangan lampu yang minim, Roy melihat dua orang di belakang rumah kosong yang sudah tak di tempati lagi.

Roy menggertakan giginya. Roy menuruni motornya lalu berjalan perlahan mendekati dua orang tersebut.

"Gue gak mau, Han!" Ucap seorang wanita dengan berteriak.

"Kenapa? Apa karna lo udah punya si brengsek itu jadi lo gak mau balik sama gue lagi?! Iya, hah!" Ucap seorang lelaki tak kalah nyaring.

Roy mendengar percakapan dua orang tersebut dibalik dinding di samping mereka.

"Lo gak ada hubungan apa-apa lagi sama gue! Jadi... Jauhin gue. Karna gue gak mau bikin Delon salah paham sama gue, hiks!" Ucap wanita itu langsung menangis.

DOENTE [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang