Sorry for typo:)
Happy Reading
.
.
.4 bulan kemudian....
Tak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat. Namun, kehidupan Roy tak ada yang berubah. Semua masih sama dengan sebelum-sebelumnya.
Hari ini adalah hari ulang tahun Rey dan Roy yang ke- 18 tahun. Dan bertepatan pada pembagian rapot.
Saat pembagian rapot tadi, semua nya masih sama. Roy mengambil rapot nya sendiri dan menerima piagam juara 2 umum.
Roy tersenyum miris mengingat ayahnya mengatakan. "Jangan dekati saya ataupun Rey, jika saya di sekolah besok!" Ucap Hendra kemarin malam di kolam berenang saat Roy keluar dari kamar.
Roy menyetujui perkataan Hendra. Sekarang ia sudah berada di mansion milik Ayahnya. Dan ia mendengar samar-samar suara Ayahnya sedang bersama Rey di ruang kerja Ayahnya.
"Selamat atas juara 1 umumnya, Rey!" Ucap Hendra langsung memeluk Rey."Iya, Ayah."
"Nanti malam kita rayain ultah kamu di hotel yang sudah Ayah siapin, langsung kita rayain atas keberhasilan kamu mendapat juara 1, ya?!" Ucap Hendra.
"Okey, makasih Ayah!" Balas Rey girang.
Roy menatap kertas piagam miliknya dengan nanar. "Menurut gue ini gak ada gunanya, deh?! Karna gue gak akan mendapat perhatian ayah dengan ini!" Gumam Roy lirih dan langsung merobek piagam, yang menurut sebagian orang itu sangatlah penting.
Srekkk.
Namun, bagi Roy itu tidaklah penting. Kemudian Roy langsung membuang kertas piagam itu ke tong sampah kecil di sampingnya.
"Ayah lupa dengan keberadaan aku di rumah ini." Ucap Roy lirih dan langsung menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya.
Beberapa menit kemudian keluarlah Delon dari Dapur. Kemudian ia melihat secarik kertas robek di tong sampah di depan pintu.
Ia memungut sampah itu kemudian di susunnya menjadi satu. Dan ia membaca nama yang tertera di kertas itu.
Roy Manuel Algabith
Juara -2 (UMUM)SMA Jayapura Mulia
Delon mengenyritkan alisnya. "Kenapa dia buang kertas ini?" gumam Delon.
Tapi, kemudian Delon tersenyum kecil. "Ternyata dia pintar juga!?"
***
Tengah malam Roy masih terjaga sambil menunggu jam 00:00 WIB pas, ia merayakan ulang tahunnya dengan sepotong Cake kecil di hadapannya.
Roy tersenyum miris, lagi. Setiap ia dan Rey berulang tahun pasti Ayahnya selalu berada di samping Rey sepanjang hari. Sedangkan ia, hanya seorang diri.
Asal Ayahnya tahu, bahwa Roy iri dengan sikapnya terhadap Rey. Roy juga ingin di perhatikan seperti Rey, diberi pelukan hangat dan ucapan selamat saat ia berulang tahun dan ucapan selamat saat mendapat juara.
"Bunda, Rey dan aku hari ini ulang tahun..." Ucap Roy seraya tersenyum manis.
"Sama seperti di tahun-tahun lalu, Roy sendiri lagi. Tapi... Gak papa kok, itu mungkin gak masalah untuk Roy."
KAMU SEDANG MEMBACA
DOENTE [END]✅
Teen Fiction[SEDANG PROSES REVISI] "Kenapa gue dibenci?" Hanya ada seorang remaja menyedihkan yang memiliki saudara kembar tak seiras tengah mengharapkan cinta dan kasih sayang keluarganya. **** Hello, gaes! Welcome back di cerita ketigaku, xixi. I hope u like...