Sorry for typo:)
Happy Reading
.
.
."KARNA..... LO UDAH BIKIN BUNDA PERGI DARI DUNIA INI, SIALAN!?"
Degg.
*
Seketika detak jantung Roy berdetak sangat cepat. Rey terdiam, walau masih sesegukan. Semua orang diam, Delon memejam matanya seketika amarah dan rasa benci menghampiri Delon, Hendra pun sama.
Bughh.
Hendra menampar dinding di samping nya dengan sangat keras hingga kepalan tangannya berdarah dan memar. Tapi, ia tak peduli. Hendra sekarang membutuhkan tempat pelampiasan, rasa rindu akan istri tercintanya sangat membuncah.
"B-ang?" Rey memanggil Davin dengan nada suara yang bergetar. Delon memperat pelukannya pada Rey.
"Kamu diem dulu, Rey!" Ucap Delon pelan.
Roy menatap wajah Davin yang merah padam, sorot matanya menunjukkan kebencian yang mendalam. Roy menatap semua orang yang mengalihkan atensi mereka dari nya.
Roy menunduk lalu mengigit bibir nya kuat hingga sedikit berdarah. "Ma-!" Belum sempat Roy melanjutkan ucapannya, Davin sudah lebih dulu memotong.
"KATA MAAF LO GAK BISA NGUBAH KEADAAN, BANGSAT!" Bentak Davin marah dengan mata yang berkaca-kaca.
Flashback on.
Disebuah rumah sakit ada satu keluarga yang sedang bahagia, namun ada juga rasa khawatir di hati kecil mereka.
Itu adalah keluarga Algabith. Hendra sekarang berada di dalam ruang persalinan untuk menemani istri tercintanya yang sedang bertaruh nyawa melahirkan buah hati mereka.
Carletta Besari Algabith. Nama istri Hendra dan Ibunda dari Delon dan Davin.
"ARGHH!!!" Teriakan yang menyakitkan terdengar begitu nyaring di ruangan persalinan.
Hendra menatap Letta dengan mata berkaca-kaca. Letta mengeratkan genggaman nya pada Hendra.
"Sayang, yang kuat, ya! Aku akan selalu ada di samping kamu." Ucap Hendra lembut dengan air mata yang sudah mengalir deras di pelupuk matanya seraya mengecup kening Letta.
Letta menatap sang suami dengan sendu lalu ia tersenyum tipis. "Aku usahain... !"
"Oekk oekk oekk!" Suara tangisan bayi pertama terdengar.
"Bayi pertama, jenis kelamin cowok!" Ucap Dokter itu seraya memberikannya pada suster disebelahnya untuk di bersihkan.
Hendra melongo, bayi pertama nya sudah lahir. "Terimakasih, Tuhan!" Ucap Hendra dengan rasa syukur yang melimpah masih memegang tangan sang istri.
Letta tersenyum. Tapi, tiba-tiba perutnya berdenyut sangat sakit. "AKHHH!" Letta lagi-lagi berteriak.
Delon dan Davin yang di depan ruangan persalinan langsung berpelukan kala Bunda mereka berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOENTE [END]✅
Teen Fiction[SEDANG PROSES REVISI] "Kenapa gue dibenci?" Hanya ada seorang remaja menyedihkan yang memiliki saudara kembar tak seiras tengah mengharapkan cinta dan kasih sayang keluarganya. **** Hello, gaes! Welcome back di cerita ketigaku, xixi. I hope u like...