23. Sebenarnya?

3.4K 337 8
                                    

Sorry for typo:)

Happy Reading
.
.
.

"Woii woii Roy pingsan!"

*

Davin bersama sahabat-sahabatnya berjalan kaki di dekat trotoar. Mereka sedang mencari objek untuk di jadikan bahan dokumentasi.

Davin sedari tadi hanya diam, ia tampak fokus mencari objek untuk di dokumentasikan nya.

Jalanan sore kota jakarta sangatlah indah. Davin takjub akan keindahannya.

"Eh kayaknya  dua gedung yang saling bersebelahan dengan jembatan itu cocok banget ya? Mana cuaca nya pas banget kan," ucap Rendy salah satu sahabat Davin.

Kompak mereka semua menoleh ke arah objek yang dikatakan oleh Rendy.

"Iya, objeknya mendukung banget!" Sahut Davin.

"Kuy, kita ke seberang!" Ajak Rendy pada mereka semua.

Davin mengangguk. Namun, saat akan berjalan ia melihat Roy sedang berjalan kaki dengan pandangan kosong ke arah jalan raya.

Ia melihat Roy dengan pakaian sekolah yang dia biasa pakai. Awalnya ia acuh dengan Roy, namun saat melirik ke arah depan. Davin sangat terkejut akan keberadaan truk dari samping Roy.

Roy masih tampak tak peduli dengan truk yang kecepatannya sangat tinggi. Ia terus berjalan ke tengah jalan raya. Dan....

Brukkk.

Davin melihat tubuh Roy terlempar ke atas kemudian terjatuh menghempas kerasnya aspal.

"ROYYYYY!!!" Davin berteriak keras memanggil nama Roy untuk pertama kalinya.

Ia menatap Roy dengan perasaan kalut. Cairan berwarna merah kental keluar dari seluruh tubuh Roy dengan sangat banyak.

Davin hendak berlari mendatangi Roy dengan napas yang tercekat.

"Hei, Vin?! Lo baik-baik aja?" tanya Doni binggung melihat sahabatnya yang meneriaki nama seseorang yang tak ia kenal.

Davin menatap Doni kemudian menunjuk ke tengah jalan raya dengan pandangan tak terbaca. "I-tu di sana Adek gue ditabrak!" Ucap Davin buru-buru kemudian hendak berlari.

Namun Doni menahan kuat lengan Davin. "Hey tenang dulu. Lo tarik napas dulu, kemudian keluarin." Ucap Doni. Davin mengikuti instruksi Doni.

"Oke, lo kenapa?" tanya Rendy binggung.

Davin menautkan alisnya. "Di sana ad-!" Ucapan Davin terpotong.

"Gak ada orang kecelakaan di sana, Davin! Coba lo liat baik-baik." Ucap Doni tegas.

"Itu cuma halusinasi lo aja!" Tambah Doni lagi.

"Coba lo liat lagi?!" Tunjuk Doni ke arah jalan raya.

Davin kembali menatap jalan raya dimana ia melihat Roy di tabrak oleh truk tadi.

Namun, ia tidak melihat apa-apa di sana. Davin menggeleng, jelas-jelas tadi ia melihat kejadian itu seperti sangat nyata.

DOENTE [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang