12. Preman sampah

2.5K 325 5
                                    

Sorry for typo:)

                    Happy Reading
                                 .
                                 .
                                 .

Enam lawan sepuluh bukanlah lawan yang sebanding. Tapi Roy dan teman-temannya tak takut untuk mengahadapi sepuluh orang preman maupun lebih.

Mereka tak akan pernah takut bahaya, walau bahaya mengintai mereka. Mereka tak gentar, Alastor dibuat untuk menjadi pribadi yang berani dan tidak penakut akan apapun.

"Gue udah ngomong baik-baik. Tapi, karna elu sendiri yang bilang gak mau balikin anak-anak itu apa boleh buat!?" Ucap Roy dengan senyum sinis.

"Gua gak akan takut sama bocah ingusan kayak kalian berenam!" Sahut Bos preman itu angkuh.

"Jangan remehin kami, shit!" Ucap Axsa dengan sorot mata yang memancarkan aura tak enak.

Srett.

Salah satu preman menyeret tongkat kayu yang dia temukan di dekat tong sampah. "Hahahahaha, kita liat aja nanti!" Ucap preman itu lalu berlari ke arah Zakri yang berlari ke arah mereka.

Bugh.

Zakri menghindari pukulan kayu itu, lalu meninju perut preman itu dengan sangat kuat. Hingga preman itu mengeluarkan air liur dari mulutnya. Dan preman itu jatuh pingsan.

Temannya preman itu menelan saliva susah payah, mereka terkejut karna satu tinjuan dapat membuat salah satu teman mereka jatuh secepat itu. Remaja di depan mereka ini tak bisa mereka remehkan.

"Huh! Cuma segitu udah pingsan, lemah!? Dan, lo semua udah bikin gue marah!" Ucap Zakri menunduk lalu memancarkan aura suram.

Bughh.

Bughhh.

Bughh.

Bughhhhh.

Plang... Krekk.

Arthur, Arion, Dipta, dan Axsa juga langsung memukul mundur preman itu dengan satu tinjuan. Dan Axsa memukul sadis preman yang di depannya ini, ia mematahkan lengan preman itu kuat.

Dan sekarang giliran Roy dan Bos preman itu yang bernama Diru.

"Sekarang tinggal lu dan 4 anak buah lu! Dan sekarang giliran gue untuk ngasih lu sentuhan lembut sedikit!" Ucap Roy dengan senyum devil nya.

Bughh.

Bughh.

Bughh.

Roy meninju wajah, perut dan tulang menendang tulang kering preman itu sekaligus.

"Gimana enak gak sentuhan gue!? Goblok!" Umpat Roy dengan nada dingin dan senyum sinis nya.

Sisa ke empat anak buah Diru melihat Bos nya sudah terkapar lemas membuat nyali mereka menjadi ciut.

Roy berjongkok dihadapan Diru yang sudah berbaring dengan luka lebam di beberapa area, lalu mencengkram kerah baju Diru kuat.

DOENTE [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang