Sorry for typo:)
Happy Reading
.
.
.Hari sudah malam, Rey dan Roy masih berada di Restoran.
Rey tersenyum kala melihat adiknya makan dengan lahap yaitu Roy. "Pelan-pelan makannya, nanti keselek tau rasa lo!" Ucap Rey memperingati Roy.
"Guwee lawperr bawngett!" Ucap Roy sambil menguyah makanan yang penuh di mulutnya.
Rey menggelengkan kepalanya. Bisa dibayangkan segimana laparnya Roy yang tak ada makan dari kemarin malam.
"Besok kita berangkat bareng pake mobil gue!?" Ucap Rey pada Roy.
Roy mengalihkan antesinya yang awalnya sibuk makan kini menatap Rey binggung.
"Lho kenapa? Enggak ah gue mau pake motor aja!" Ucap Roy langsung melanjutkan acara makanannya.
Rey menghela napas ringan. "Gak bisakah turutin kemauan gue gitu?!" Gumam Rey masih dapat didengar Roy.
"Gue gak mau, Rey! Masa dipagi hari cerah besok ada masalah lagi?! Gue yakin pasti Ayah dan Bang Davin gak setuju kalo gue bareng lo!"
"Dan gue sekarang gak mau deket-deket Bang Davin! Dan gue gak mau ribut kayak yang tadi!" Ucap Roy pelan seraya mengaduk-aduk es buburnya.
Rey tertegun kemudian tersenyum tipis. "Yaudah kalo gak mau gue gak maksa kok," ucap Rey hangat.
"Ayo lanjut makannya lagi, anggap aja omongan gue tadi angin berlalu, hehe!" Tambah Rey seraya terkekeh.
Roy mengangguk. "Makasih untuk makanannya dan makasih udah teraktir!"
****
Hari ini Roy berangkat sekolah pagi sekali, ia mendahului Kakak, Abang dan ayahnya sebelum bangun.
Karna ia tak ingin bertemu dengan mereka setelah kejadian semalam.
Roy mendesah pelan dibalik helmnya. Sorot matanya memancarkan kesedihan dan hampa.
Roy melajukan motornya dengan kecepatan sedang, jalanan tak terlalu padat karna ini masih sangat pagi.
Dan tak terasa Roy sudah sampai di depan gerbang sekolahnya. Ia menyimpan motornya diparkiran, lalu melepas helmnya.
Roy menepuk-nepuk pipinya dan tersenyum manis. "Ayo, Roy! Lo harus semangat!" Ucap Roy pada dirinya sendiri.
Di koridor sekolah Roy bertemu dengan beberapa siswa(i), Roy hanya menyapa mereka dengan senyuman manis miliknya.
Siswi yang melihat Roy tersenyum ke arahnya tentu membuat ia memekik kesenangan. Padahal Roy cuma senyum doang apalagi kalo Roy bawa ngomong. Author~
Sampai dikelas, Roy disambut dengan sepi. Oh ayolah, ini masih pagi mana mungkin ada teman sekelas nya yang rajin datang pagi-pagi selain dirinya.
Krukkk~~
Bunyi perut Roy, Roy memegang perutnya lalu mengusapnya pelan. "Kemarin udah makan banyak, masa sekarang laper lagi!" Gerutu Roy pada perutnya sendiri.
"Biarin ajalah, males gue ke kantin." Ucap Roy langsung menuju mejanya.
Lalu melipatnya tangannya diatas dan menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya itu berniat akan tidur sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOENTE [END]✅
Teen Fiction[SEDANG PROSES REVISI] "Kenapa gue dibenci?" Hanya ada seorang remaja menyedihkan yang memiliki saudara kembar tak seiras tengah mengharapkan cinta dan kasih sayang keluarganya. **** Hello, gaes! Welcome back di cerita ketigaku, xixi. I hope u like...