15. Rumah Sakit

4.4K 345 8
                                    

Sorry for typo:)

Happy Reading
.
.
.

Brukkk.

Brakkkk.

Ka-kak s-alah pa-ham.... A-ku...!"

*

"Halo..."

"Bos, di gang kecil perumahan tua gue ada liat temen cewe gue, calon tunangannya Kakak lo. Ama cowo keknya itu lawan balap lo di beberapa hari lalu deh.... Eum, gue gak bisa kesana, Bos. Soalnya ada urusan penting ama bokap, so lo mau ke sini gak untuk mastiin kalo dia baik-baik aja?!"

"Sharelock."

"Udah... Maaf ngerepotin lo, Bos! Soalnya urusan ini penting banget!"

"Gak papa lu urus urusan penting lu aja, Thanks info nya!"

****

Roy berlari ke arah Delon dengan air mata yang mengalir deras dari pelupuk matanya.

"Kakkk awaasss!!!"

Delon memutar badannya ke belakang dan menatap binggung Roy yang berlari ke arahnya dan berteriak. Mata Roy terus tertuju pada Delon.

"Ap...." Belum sempat Delon melanjutkan ucapannya, Roy lebih dulu mendorong tubuhnya kesamping dengan sangat kuat.

Dan akhirnya Delon sadar bahwa ada mobil dari arah kanan dengan kecepatan tinggi. Delon membulatkan matanya, melihat mobil itu melaju ke arah Roy.

Delon melihat Roy tersenyum tipis ke arahnya dan dengan mata sayu.

Brukkk.

Tubuh Delon terjatuh dalam posisi memeluk vita, calon tunangannya. Delon masih sadar tapi kepalanya mengeluarkan darah akibat terbentur kerasnya aspal.

Brakk.

Delon dapat melihat tubuh Roy yang terpental ke belakang dengan cukup keras. Delon mengeluarkan cairan bening dari pelupuk matanya.

Mobil itu telah menabrak tubuh Roy, namun Roy masih sadar dengan sisa tenaga nya.

"Ka-kak s-alah pa-ham... A-ku...!" Gumam Roy lirih, namun belum sempat melanjutkan ucapannya pengelihatan Roy telah direnggut oleh kegelapan.

Delon menggeleng lirih seraya menatap Roy yang sudah tak sadarkan diri. "R-oy~!", dan akhirnya pun Delon tak sadarkan diri maupun Roy dan Vita.

Malam hari yang cukup tenang, berubah menjadi suara ricuh. Suara serene Ambulance berdenggung nyaring ditengah suara ricuh tersebut.

Petugas medis dengan telaten mengangkat tubuh Roy, Delon dan Vita. Dan memberikan pertolongan pertama.

****

3 hari kemudian....

Seorang pemuda membuka matanya dengan perlahan. Dan ia mencium bau obat-obatan yang sangat menyeruak di indra penciumannya.

Ruangan bersuasana putih serta alat-alat medis, yang pertama kali ia lihat. Dan dapat ia yakini bahwa sekarang ia berada di rumah sakit.

"Rumah sakit. "

Tentu saja ia tahu, ia tak bodoh seperti di sinetron-sinetron yang ada di TV. Yang bertanya "ini dimana?". Ia bisa mengenali keadaan dimana ia sekarang.

DOENTE [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang