44.pertama bohong

9 6 0
                                    


budayakan vote sebelum membaca:)

*****

" terkadang aku harus menyembunyikan sesuatu dari mu,karena takdir yang tuhan tuliskan untukku."

~BIMA ALFARES~

******

cukup lama Sandra pingsan,kevin masih setia duduk di kursi di samping nya dengan tangan yang tak lepas menggenggam tangan gadis nya.Sandra mulai merenguh dan mengerjap ngerjap kan mata nya menyesuaikan cahaya yang masuk ke kornea matanya.

sedangkan Yasya dan Intan,pergi ke kantin dengan Bima dan Rio.tentu saja atas paksaan para kaum adam.

beberapa menit yang lalu.

"haduhhh kok lama ya si Sandra pingsan nya." panik Intan.

"iya.pertama kali nih si manky pingsan." sambung Yasya.

brakk...

"gimana?siapa yang pingsan?" tanya seorang pria yang baru saja membuka pintu UKS dengan tidak santai nya dengan napas ngos ngos an.

Rio.semua menoleh ke arah nya dengan tatapan tajam.apalagi Kevin.

"bisa gak ga berisik?" tanya nya dengan tajam.

Rio cengengesan "hehe...maaf kirain gue pacar gue yang pingsan." ucap nya seraya menghampiri Intan di samping brankar.

sedangkan Intan memutar bola mata nya malas.

"kalian kalo mau ke kantin,ke kantin aja." ucap Kevin.

"gue mau jagain Sandra." balas Yasya di angguki Intan.

"Sandra biar gue aja yang jagain.lo sama yang lain ke kantin aja." balas Kevin.

"heh lo fikir kita mau biarin lo berduaan sama Sandra?!" tanya Intan nge gas.

"gue gak bakal ngapa ngapain dia kok." jawab Kevin meyakinkan.

"yaudah bee kita ke kantin aja.aku tau kamu belum makan." ucap Bima akhirnya setelah lama diam tanpa suara.

Yasya menoleh "kamu kenapa pucet gitu?" tanya Yasya khawatir setelah melihat ke arah Bima.

"gak papa kok.yuk mending kamu makan dulu." jawab nya dengan senyum manis.

akhirnya mereka berjalan keluar UKS menuju kantin dengan berat hati

"nanti gue bawain makanan buat kalian." ucap Yasya

"awas kalo lo berani ngapa ngapain sahabat gue!" lanjutnya dengan tatapan dan nada tajam nan dingin nya sebelum keluar dari ruang UKS.

"gue sentil jantung lo!" lanjut Intan dan berlalu pergi.

*****

"bii kamu udah sadar?" tanya Kevin yang langsung bangkit dari duduk nya tanpa melepas genggaman tangan nya.

"gimana udah baikan? atau masih pusing?" lanjutnya.

mata Sandra terbuka sempurna dan menatap Kevin lalu tersenyum "udah mendingan." ucapnya.


Kevin meraih teh panas di atas nakas yang mungkin sudah agak dingin sekarang "udah dingin.biar aku bikinin lagi ya" ucap nya dan melepas genggaman tangan nya.

SASYA [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang