20.damn

13 8 0
                                    


pukul 05.00 AM

sandra dan yasya terbangun untuk mengerjakan salat shubuh.

selesai salat shubuh,mereka bersiap siap pergi joging sesuai rencana mereka tadi malam.

"sya gue pinjem baju sama celana yaaa..." ucap sandra mengambil pakaian yasya di lemari.

"hmm" gumam yasya sebagai balasan.

"sama kerudung nya ya beb" lanjut sandra sambil berjalan menuju kamar mandi.

selesai sandra berganti pakaian,ia kembali ke kamar yasya.tanpa mandi terlebih dahulu.toh nanti juga berkeringat lagi,jadi nanti saja sekalian mandinya.

"bro kita berangkat jam enam aja ya" ucap sandra sambil berjalan menuju pinggiran tempat tidur dan duduk di sana.

"iya."

sambil menunggu pukul enam,sandra dan yasya bercerita tentang hari pertama mereka mos.

sampai akhirnya,sekarang sudah pukul enam.

"kuy lah berangkat." ajak yasya.

"kuy lah" jawab sandra.

"kita jalan aja ah.males lari gue" lanjut nya lagi.

"oke deh."

mereka pun berjalan santai menuju taman dekat desa.

"anjirr syaaa itu kan rumah nya bu Endang yaa??" tanya sandra dengan wajah panik nya.

"iya.kenapa emang?" tanya yasya balik.

yasya tersadar akan sesuatu.

mereka berhenti berjalan.saling tatap dengan wajah panik dan seperti mengingat sesuatu.

"sya."

"san."

gogg...goggg...

"KYAAAAAA ANJINGGGG!!!!!" teriak mereka sambil berlari.

"sya itu anjing nya ngejar" teriak sandra masih sambil berlari.

"iya.gimana dong ini?"

blacky.nama anjing galak milik Bu Endang,pemilik rumah besar di ujung jalan.

"masuk gang sana aja san" ucap yasya menunjuk sebuah gang kecil.

mereka pun masuk ke gang kecil yg tadi yasya tunjukkan.

cukup jauh mereka berlari, mereka pun berhenti di dekat pohon dengan keringat yg bercucuran di pelipisnya.

"hosh..hoshhh anjirr capek guee hoshh...hoshh" ucap sandra dengan nafas yg tidak beraturan.

"sama hosh..hoshh.." sambung yasya dengan tangan di tumpukan pada lutut nya.

"gila tuh anjing hoshh...hoshhh....main ngejar aja..hoshh...hoshh. bu endang juga.kenapa tuh anjing ga di iket sih hosh..hosh.." gerutu sandra masih dengan nafas tidak beraturan.

"anjir sya jantung gue deg deg an,apa ini yg di namakan jatuh cinta?" tanya sandra memegangi dada nya dengan wajah bodoh nya.

"gila lo! jatuh cinta noh sama anjing nya Bu Endang" balas yasya sambil menoyor kepala sandra.

" dah ayo ah kita lanjut jalan ke taman.kayak nya anjing nya dah gak ada tuh." sambung yasya sambil berjalan meninggalkan sandra.

"yailahh...tungguin gue nyet!!!" teriak sandra sambil mengejar yasya yg sudah agak jauh dari nya.

sampai mereka di ujung gang, mereka melihat kesana kemari memastikan anjing Bu Endang sudah tidak ada.

"huh aman" ucap nya lega.

mereka pun berjalan menuju taman.

sampai nya di taman,bukan nya melanjutkan lari nya.mereka malah melangkahkan kaki menuju penjual bubur ayam di dekat taman.

"mang bubur ayam nya dua yaa..yang satu gak pake kacang.satu lagi gak pake kecap" ucap sandra memesan pesanan mereka berdua.

sandra berjalan ke meja yg sudah di duduki oleh yasya,dan duduk di sebelahnya.

"huh encok dah nih kaki" keluh sandra sambil memijit pelan kaki nya.

"hooh sama.niat kita cuma jalan aja,ehhhh gara gara di kejar si blacky,jadi lari beneran dah gue" sambung yasya sama sama mengeluh.

"tuh anjing harus di laporin ke pak RT tuh.MERESAHKAN" balas sandra.

belum sempat yasya berbicara,pesanan mereka lebih dulu datang.

"ini neng pesanan nya" ucap si bapak ramah sambil menyimpan dua mangkuk bubur pesanan mereka.

"iya pak.terimakasih" balas yasya mewakili.

sandra dan yasya pun segera memakan makanan mereka dengan sesekali di selingi obrolan kecil.

selesainya mereka menghabiskan bubur pesanan mereka,sandra menghampiri si bapak penjual bubur ayam dan membayar pesanan mereka.

"yu sya,langsung pulang aja deh.capek nih gue." ajak sandra.

"sama.tadi kita lari nya lumayan jauh." balas yasya.

mereka pun berjalan menuju jalan pulang.

tentu saja bukan jalan yg akan melewati rumah Bu Endang.

nyari mati dong mereka.

mereka sampai di rumah yasya sekitar pukul delapan pagi.

"assalamualaikum" salam mereka serempak.

"waalaikumsallam" jawab ibra.karena memang dia saja yg sedang ada di ruang tv sambil memainkan ponsel milik ibu nya.

"ibu kemana?" tanya yasya setelah masuk ke dalam rumah.

"lagi di dapur" jawab ibra tanpa mengalihkan pandangan dari benda pipih di tangan nya.

yasya hanya mengangguk anggukan kepalanya saja dan berjalan menuju kamar nya di ikuti sandra yg baru selesai membuka sepatunya.

sesampainya di kamar yasya,sandra langsung menjatuhkan tubuhnya di kasur milik yasya.sedang kan yasya mengambil gitar kesayangannya.

"ky gak akan belajar gitar lagi lo?" tanya yasya menawarkan.

memang sandra pernah belajar gitar beberapa kali dengan yasya.tapi setiap sudah belajar gitar,besok nya sandra pasti bilang" bro jari jari dedek sakit ni...pasti sampe tiga hari tiga malam" ucap nya dengan wajah dramatis nya.

"ogah ah.nanti aja deh.kasian jari jari gue nanti sakit tiga hari tiga malem" jawab sandra dengan mengubah posisi nya menjadi duduk.

"yaudah" balas yasya acuh.

"bro gue balik dulu ah.dah siang nih." pamit sandra.

"iya" jawab yasya singkat.

"yaudah bayyy sayank jangan rindu yaaa" teriak sandra dengan tawa nya.

"najis."

sandra pun pulang ke rumah dengan menaiki motornya.

******

SASYA [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang