18.hukuman

16 8 0
                                    

sandra terus berjalan entah kemana.dia tidak peduli dia akan di hukum karena belum mendapat satu pun nomor telepon.

sandra duduk di lorong kelas yg sepi.

ya sepi lah orang yg ada di sekolah hanya anggota osis,beberapa guru,dan peserta mos.

"anjir apa apaan mos kayak gini.nggak banget suruh minta nomor telepon anggota osis." ucap sandra berbicara sendiri.

"ekhemm..." deheman seseorang mengalihkan perhatian sandra.

"kayak pernah liat yaa" batin sandra.

"ngapain?" tanya nya dingin.

sandra hanya mengerutkan kening nya pertanda tidak mengerti.

"ngapain lo disini?" ulang nya lagi memperjelas.

"duduk" jawab sandra

"kenapa?" tanya nya lagi.

"ck lo itu kalo mau nanya yg bener dong jangan setengah setengah.pusing gue" jawab sandra dengan tidak santai nya.

cowok itu hanya tersenyum tipis yg masih bisa  terlihat oleh sandra.

"malah senyum lagi.gila ya lo??" tanya sandra dengan nada sinisnya.

"sini" ucap si pria mengambil buku yg di bawa oleh sandra.

"nih nomor telepon gue.tantangan nya...." ucap si pria di potong oleh sandra.

kebiasaan memang.

"apaan lo main ngasih tantangan.orang lo sendiri yg nulis nomor nya.gue gak minta.jadi gak ada tantangan" potong sandra cepat dengan jutek nya.

"kebiasaan motong ucapan orang" balasnya sambil tersenyum manis dan mengusap pelan kepala sandra yang tertutupi jilbab nya.

"anjirrr gilaaa manis gitu senyum
nya" sandra membatin.

sandra masih memasang wajah cengo nya.

dan tunggu.apa dia bilang?kebiasaan?

berarti dia tau.tau dari mana?

begitulah isi fikiran sandra saat ini.

"nama gue Kevin" lanjut nya sambil menyodorkan tangan nya.

ya.dia KEVIN ADELARD.seorang wakil ketua osis di SMA****

sandra tersadar dan hanya menatap uluran tangan nya sambil berkata.

"tau" jawab nya.

"nama lo?" tanya nya lagi.

"hilih kepo lo.dah ah gue mau pergi." balas sandra sambil berdiri dari duduk nya dan pergi begitu saja.

kevin tersenyum melihat punggung sandra yg mulai menjauh.

senyum?tidak,itu bukan sifat kevin.dia dingin,datar.tapi ada apa sekarang? bahkan dia sudah tersenyum sebanyak tiga kali dalam waktu dekat,hanya karena seorang SANDRA AIRIN.

waw suatu keajaiban.

"si yasya kemana yaaaa?" gumam sandra.

sandra menelusuri penjuru sekolah dan yasya belum juga terlihat.

sandra memutuskan untuk pergi ke taman belakang sekolah.dan benar saja,terlihat yasya yg sedang duduk di bangku taman sendirian.

"oyy nyet ngapain lo?!!" teriak sandra mengagetkan.

"anjir lo" balas yasya kaget.

"hehehe..." sandra hanya cengengesan sambil menggaruk kepalanya yg sama sekali tidak gatal.

SASYA [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang