62.a painful confession

10 6 0
                                    


"sorry that I had to hurt you ... but this is all I do so that you are okay when I leave and never come back"


~Bima Alfares

*****

pukul 19.27 malam,barulah

Sandra dan Yasya pamit untuk pulang pada ibu panti.

dan di sinilah mereka,di tempat di mana motor Sandra terparkir.

" Sya apa mungkin Bima sakit parah?" tanya Sandra sebelum menaiki motor nya.

Yasya menggeleng " mungkin" jawabnya singkat.

" besok kita ke rumah nya lagi" lanjut Yasya dan di angguki Sandra.

*****

Yasya membaringkan tubuh nya di tempat tidur,memejamkan matanya,berharap rasa lelah hari ini akan menghilang.

Yasya kembali membuka mata,lalu mengambil benda pipih nya di atas nakas,membuka room chat nya dengan Bima dengan tatapan sayu.

Yasya meyakinkan hati nya lalu menekan tombol telepon.selama ini,Ia telah mencoba menghubungi nomor Bima.tapi nihil,panggilan nya tidak petnah tersambung.bahkan terakhir dilihat nya pun sebelum kecelakaan itu terjadi.tepat nya setelah menelpon Yasya.

Berdering....

mata Yasya membulat sempurna saat mata nya melihat layar benda pipih yang menandakan bahwa Bima dapat di hubungi.

" hallo" ucap orang di sebrang sana.

" Bima " ucap Yasya dan setelah itu panggilan di akhiri sepihak oleh Bima.

" hallo...Bima!" panggil Yasya.

" akhh shith..."

" kenapa di matiin sih Bim.." monolog nya.

Yasya kembali menelpon Bima.tapi pria itu tidak mengangkat nya.ada apa dengannya?mengapa dia seperti ini?
pertanyaan demi pertanyaan muncul di fikiran Yasya saat ini.

tok...tok...tok...

suara jendela yang di ketuk terdengar di indra pendengaran Yasya.Yasya menoleh ke arah jendela.siapa orang yang mengetuk jendela malam malam seperti ini?

tok...tok...tok...

Yasya masih diam saat jendela kamar nya kembali di ketuk.

"siapa sii malem malem gini ngetuk jendela kamar gue?" gumamnya.

mata Yasya membola sempurna saat sadar mana ada orang yang bertamu mengetuk jendela kamar.mengapa tidak lewat pintu depan.

" maling?" monolognya.

" setan?" lanjut nya dengan pandangan yang menatap horor ke arah jendela.

Yasya bangkit dari tempat tidur,mengambil sapu yang ada di pojok ruangan,lalu perlahan mendekat ke arah jendela kamarnya.

Yasya memegang erat sapu di tangan nya,menutup mata dan memalingkan wajahnya, dengan cepat ia membuka tirai dan jendela dengan kasar.

SASYA [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang